dc.description.abstract | Berkurangnya ruang terbuka hijau (RTH) di perkotaan akibat penggunaan lahan menjadi permukiman mengakibatkan menurunnya biodiversitas satwa burung di perkotaan. Hal ini berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem di perkotaan. Kebutuhan akan tempat tinggal yang semakin meningkat mendorong pemanfaatan lahan untuk digunakan sebagai permukiman dan terkadang kurang memperhatikan keberadaan ruang terbuka hijau. Pada kawasan permukiman secara umum dijumpai rumah yang memiliki pekarangan sempit. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem di perkotaan adalah memanfaatkan pekarangan sebagai RTH yang dapat menghadirkan satwa burung. Pekarangan bisa dijadikan sebagai salah satu habitat satwa burung, dengan menjaga keberadaan dan keanekaragaman vegetasi, serta menanam vegetasi yang disukai oleh burung di pekarangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keberadaan jenis tanaman dengan jenis burung berdasarkan struktur vegetasi di pekarangan. Penelitian ini dilakukan di perumahan yang dibangun pada tahun 1960-1980 yang berada di sekitar Sempur Kaler sampai ke Papandayan, tahun 1981-2000 yang berada di perumahanVilla Indah Padjajaran, dan tahun >2000 yang berada di sekitar Indraprasta, kota Bogor dengan asumsi bahwa rumah yang dibangun sebelum tahun 2000 memiliki luasan pekarangan yang lebih besar dibandingkan dengan rumah yang dibangun setelah tahun 2000 dan terdapat jalur hijau jalan di sekitar rumah. | en |