Show simple item record

dc.contributor.advisorKustiyo,Aziz
dc.contributor.advisorNoviati,Tri
dc.contributor.authorRosyid, Abdul
dc.date.accessioned2013-01-28T02:24:30Z
dc.date.available2013-01-28T02:24:30Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59846
dc.description.abstractTuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium Tuberculosys) (Depkes 2007). TB lebih sering menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang bagian tubuh lain seperti selaput otak, kulit, tulang, kelenjar getah bening, dan bagian tubuh lainnya. Pengobatan TB Paru sangat penting dilakukan dalam mengurangi angka kematian. Pengobatan TB akan mudah dilakukan apabila proses diagnosa dilakukan secara dini. Diagnosa TB yang sekarang dilakukan masih menggunakan metode lama (Menkes 2008). Metode yang dilakukan bertumpu pada uji lab, baik uji mikroskopis maupun rontgen. Metode tersebut tidak dapat dilakukan di klinik-klinik kesehatan yang tidak memiliki poliklinik paru dengan peralatan yang memadai, sementara jumlah penderita TB Paru semakin bertambah. Pada penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah menerapkan algoritme VFI5 pada proses diagnosa dini penyakit TB Paru. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data rekam medis pasien rawat inap rumah sakit Pasar Rebo sebanyak 191 data. Data tersebut terbagi atas dua kelas, yaitu kelas TB dan kelas tidak TB. Adapun fitur-fitur dari setiap kelasnya, yaitu batuk, batuk berdarah, sakit dinding dada, nafas pendek, berat badan menurun, demam dan berkeringat, hilang nafsu makan, dan lemas. Dalam memperkirakan generalisasi error digunakan metode 3-Fold Cross Validation, dimana pada proses ini dilakukan membagi suatu himpunan menjadi subsetsubset yang saling bebas. Pada penelitian ini juga, setiap fitur diberikan bobot yang dinilai oleh pakar dari sisi tingkat pengaruh antar fitur yang bersesuaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritme VFI5 masih termasuk algoritme yang mempunyai akurasi baik pada penelitian diagnosa penyakit. Akan tetapi pada penelitian ini akurasi yang didapatkan masih belum maksimal dengan nilai yang didapatkan rata-rata 83%. Gejala umum TB Paru memiliki ke khasan dari gejala-gejala penyakit lainnya. Dengan algoritme VFI5 dapat diperkirakan seseorang mengarah ke TB atau tidak dengan melihat hasil diagnosa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menentukan seseorang menderita TB atau tidak TB, tidak dapat ditentukan hanya oleh satu gejala saja. Gejala TB yang paling berpengaruh adalah batuk berdarah dan berat badan menurun.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectAlgoritme VFI5.en
dc.subjectTuberkulosis (TB) Paruen
dc.titleDiagnosa Penyakit Tuberkulosis Paru Menggunakan Algoritme VFI5en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record