Pewarnaan Alami Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) dengan Teknik Fumigasi Amonia
Abstract
Finishing merupakan tahapan yang sangat penting dalam kegiatan pengerjaan kayu karena finishing yang baik akan meningkatkan nilai estetika dari suatu produk kayu sehingga akan meningkatkan nilai jual dari produk tersebut. Dalam industri mebel, proses finishing memberikan porsi investasi yang besar disamping bahan baku utamanya (kayu) karena harga dari bahan-bahan finishing cukup mahal, untuk itu diperlukan inovasi dalam teknik finishing kayu yang lebih efisien. Muhtar (2008) telah melakukan penelitian mengenai pengembangan teknik finishing dengan menggunakan teknik fumigasi amonia pada lima jenis kayu rakyat (kayu Nangka, Mahoni, Pasang, Akasia, dan White Oak) yang warna alaminya kurang menarik. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa kayu Nangka mengalami perubahan warna yang paling mencolok dibandingkan jenisjenis yang lain. Teknik fumigasi dilakukan pada kayu Nangka yang diambil pada bagian pangkal, tengah, ujung, dan cabangnya. Contoh uji juga dibedakan dari bagian teras dan gubalnya. Contoh uji yang digunakan berukuran (16x8x2) cm. Kadar air pada kayu yang akan difumigasi sekitar 84%, 15% dan 6%. Contoh uji tersebut ditempatkan pada ruang fumigasi, lalu cairan amonia konsentrasi 25% dimasukkan dalam wadah plastik sebanyak 2 liter untuk kemudian diletakkan pada ruang fumigasi. Fumigasi dilakukan selama 24 dan 48 jam. Kayu didokumentasikan menggunakan kamera Nikon D 50 sebelum dan setelah difumigasi. Data citra kayu diolah menggunakan program Motic image plus 2.0, untuk diperoleh indeks warna dasar RGB (Red,Green,Blue). Dari hasil penelitian yang dilakukan, perbedaan posisi kayu pada pohon Nangka tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap tingkat perubahan warna bila dilihat secara visual namun secara kuantitatif bagian pangkal menjadi lebih gelap diikuti bagian tengah,ujung dan cabang. Bagian gubal dan teras mengalami perbedaan tingkat perubahan warna yang sangat nyata. Kadar air pun memberikan respon yang sangat nyata dimana kayu yang difumigasi dengan kadar air lebih tinggi akan mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap dibandingkan kayu dengan kadar air lebih rendah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jangka waktu fumigasi selama 24 dan 48 jam tidak menunjukkan adanya perbedaan warna yang nyata.
Collections
- UT - Forest Products [2131]