Show simple item record

dc.contributor.advisorDarmawan, I Wayan
dc.contributor.authorRahmawati, Rita
dc.date.accessioned2013-01-23T02:07:50Z
dc.date.available2013-01-23T02:07:50Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59735
dc.description.abstractBambu memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan serta relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan lain karena banyak ditemukan di sekitar pemukiman pedesaan. Oleh karena bambu memiliki sifat-sifat yang baik maka bambu dapat dijadikan alternatif pengganti kayu yang ketersediannya mulai menipis. Jenis bambu yang memiliki peluang yang cukup besar adalah bambu Tali (Giganthochloa apus BI. Ex (Schult.f.) Kurz) dan bambu Betung (Dendrocalamus asper (Schult. F.) Backer ex Heyne) karena potensinya yang cukup besar dan banyak ditemukan dilahan-lahan milik rakyat di pulau Jawa. Untuk lebih dapat bersaing dengan bahan baku yang lainnya maka diperlukan adanya peningkatan nilai estetika terhadap bambu. Dalam hal ini digunakan teknik batik yang merupakan warisan nenek moyang sebagai benteng watak dan kekuatan sosial budaya masyarakat Indonesia. Finishing batik dilakukan pada anyaman bambu Tali dan bambu Betung yang masing-masing berukuran (30x30) cm dengan 2 variasi bahan anyaman yaitu berbahan daging bambu dan berbahan campuran daging dan kulit bambu pada setiap jenis bambu. Masing-masing anyaman diberi perlakuan pembatikan dan finishing dengan urutan kerja yang berbeda dan penggunaan bahan finishing yang berbeda. Hasil dari pengaplikasian bahan finishing yang berbeda tersebut akan dibandingkan secara visual, kemudian dilanjutkan dengan pengujian sifat finishing-nya antara lain uji ketahanan lapisan finishing terhadap bahan kimia rumah tangga selama 1 jam dan 24 jam, uji ketahanan terhadap pengasapan, dan uji ketahanan terhadap uap air panas. Dari hasil penelitian yang dilakukan, urutan proses finishing yang baik dengan teknik batik pada anyaman bambu adalah pengapian sesaat untuk meghilangkan bulu-bulu halus serta kumbang penggerek perusak anyaman bambu, pengampelasan untuk menghaluskan permukaan, pemalaman, pewarnaan, penglorotan, pemberian sanding sealer, kemudian top coating. Bambu Betung menghasilkan warna yang lebih gelap dibandingkan dengan bambu Tali. Pada kulit bambu menghasilkan warna yang tidak bagus atau warna yang dihasilkan tidak begitu jelas. Bahan finishing melamin, nitroselulosa, dan aqua memiliki kelas finishing 10 untuk pengujian ketahanan lapisan finishing terhadap bahan kimia rumah tangga selama 1 jam dan 24 jam, uji ketahanan terhadap pengasapan dan dan uji ketahanan terhadap uap air panas selama 5-10 menit. Kadar padatan melamin lebih tinggi dibandingkan dengan nitroselulosa maupun aqua. Bahan finishing aqua memiliki kadar padatan yang paling rendah sehingga dapat dikatakan bahwa lapisan finising-nya tidak terlalu tebal atau berifat porous sehingga asap maupun uap air dapat masuk kedalam celah-celah lapisan. Teknik batik dapat diterapkan sebagai alternatif untuk meningkatkan nilai estetika pada anyaman bambu.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectaqua.en
dc.subjectnitroselulosaen
dc.subjectmelaminen
dc.subjectanyaman bambuen
dc.subjectbatiken
dc.subjectfinishingen
dc.titlePeningkatan Nilai Estetika Anyaman Bambu Melalui Finising Teknik Batiken


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record