Show simple item record

dc.contributor.advisorElias
dc.contributor.authorPerdhana, Refrico Farloka
dc.date.accessioned2013-01-23T01:27:34Z
dc.date.available2013-01-23T01:27:34Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59719
dc.description.abstractIsu global yang saat ini hangat dibicarakan adalah global warming (pemanasan global) akibat terakumulasinya gas-gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global ini berdampak pada peningkatan suhu bumi, mencairnya gunung-gunung es di kutub dan naiknya permukaan air laut. Meningkatnya suhu atmosfer bumi disebabkan karena adanya gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O) yang dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan bakar fosil dan kegiatan alih guna lahan. Indonesia memiliki tipe-tipe hutan yang sangat beragam, salah satunya adalah hutan gambut. Hutan gambut di Indonesia yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, diperkirakan memiliki potensi untuk menyimpan dan menyerap karbon dengan baik. Maraknya illegal logging, pemanenan kayu oleh IUPHHK dan perubahan penggunaan lahan gambut serta kebakaran lahan gambut, menyebabkan potensi lahan gambut sebagai penyerap dan penyimpan karbon menjadi berkurang, bahkan lahan gambut menjadi sumber emisi CO2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya cadangan karbon sebelum dan sesudah dilakukan pemanenan kayu pada hutan gambut, selain itu untuk mengetahui pengaruh pemanenan kayu terhadap potensi karbon pada hutan gambut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2008 dan Mei 2008 dengan melakukan pengambilan data volume tegakan di lapangan dan pengambilan contoh karbon yang dilakukan dengan pendekatan/metode destruktif (pemanenan) purposive untuk semua jenis pohon yang ditemukan. Pendugaan karbon dilakukan di atas permukaan tanah ,yaitu pada bagian pohon yaitu batang utama dan cabang. Dilakukan pengujian kadar karbon masing-masing bagian pohon di laboratorium untuk mendapatkan kadar karbon tetap yang terkandung dalam masing-masing bagian pohon tersebut yang berlangsung pada bulan Juli 2008 sampai September 2008. Dari hasil pengujian kadar karbon dibuat model persamaan pendugaan massa karbon per pohon berdasarkan pohon contoh, dimana model persamaan yang dibuat adalah regresi linier dengan bentuk C = aDb. Persamaan yang diperoleh untuk pendugaan massa karbon per pohon adalah C=0,087096359D 2.51. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi karbon di hutan gambut areal IUPHHK-HA PT. DRT, Riau sebelum pemanenan pada petak 1186 adalah 103,71 ton C/ha, petak 1153 sebesar 196,94 ton C/ha, petak 1116 adalah 229,5 ton C/ha, dan pada petak 1094 sebesar 158,5 ton C/ha. Potensi karbon setelah pemanenan pada petak 1186 menjadi 30,13 ton C/ha, petak 1153 sebesar 64,96 4 ton C/ha, petak 1116 sebesar 69,93 ton C/ha, dan pada petak 1094 sebesar 25,57 ton C/ha. Pemanenan kayu mengakibatkan penurunan potensi karbon di petak 1186 sebesar 70,95 %, di petak 1153 sebesar 67,01 %, di petak 1116 sebesar 69,53 % dan di petak 1094 sebesar 83,87 %.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePengaruh Pemanenan Kayu dengan Sistem TPTI terhadap Potensi Karbon pada Vegetasi Hutan Gambut (Studi Kasus di IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber, Kecamatan Parit Sicin, Kabupaten Rokan Hilir, Riau)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record