Show simple item record

dc.contributor.advisorSari, Rita Kartika
dc.contributor.authorPermana, Raefa Aradita
dc.date.accessioned2013-01-22T07:42:55Z
dc.date.available2013-01-22T07:42:55Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59700
dc.description.abstractMinyak ylang-ylang yang disuling dari bunga tanaman ylang-ylang (Cananga odorata forma genuine Hook Fil. et Thompson) memiliki kandungan ester yang tinggi dan aroma yang lebih disukai. Oleh karena itu, harga jual minyak ylang-ylang menjadi lebih tinggi sehingga perlu dikembangkan di Indonesia. Namun saat ini kilang penyulingan yang dimiliki perhutani tidak berproduksi dan bunga ylang-ylang yang dipanen dijual ke penyuling menengah atau kecil sehingga tidak dapat menghindari proses transportasi dan penyimpanan. Adanya penundaan penyulingan sangat berpengaruh terhadap mutu minyak ylang-ylang yang dihasilkan terutama untuk fraksi I yang keluar pada 2 jam pertama penyulingan (yang menghasilkan kualitas terbaik). Maka perlu dilakukan penelitian mengenai teknik peyimpanan bungan ylang-ylang agar rendemen dan mutu minyak dapat dipertahankan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rendemen dan mutu minyak ylang-ylang fraksi I yang dihasilkan dari penyimpanana bunga. Penelitian ini menggunakan bahan baku berupa bunga ylang-ylang yang disuling dengan menggunakan metode kukus (water and steam distillation) selama 2 jam penyulingan. Faktor perlakuan yang diberikan pada saat penyimpanan bunga yakni waktu penyimpanan bunga ( 1 hari, 2 hari, 3 hari), tebal hamparan bunga (10 cm, 20 cm dan 30 cm) serta kelembaban udara (75-80% dan 95-98%). Minyak hasil sulingan fraksi I (2 jam setelah penyulingan) dianalisis rendemen dan pengujian mutu berupa bobot jenis, indeks bias, bilangan asam, bilangan ester dan bilangan penyabunan berdasarkan SNI dan EOA (Essential Oil Association of USA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kecenderungan semakin lama penyimpanan, semakin tebal hamparan dan disimpan dalam kelembaban udara yang lebih rendah menghasilkan rendemen yang semakin rendah. Sifat fisiko kimia minyak ylang-ylang hasil penyimpanan bunga menunjukkan bahwa kecuali bilangan asam dan bobot jenis, maka teknik penyimpanan belum mampu mempertahankan nilai indek bias, bilangan ester dan bilangan penyabunan karena lebih rendah dari standar mutu SNI maupun standar mutu EOA. Namun berdasarkan EOA, minyak ylang-ylang tanpa perlakuan penyimpanan (kontrol) hanya memenuhi mutu III. Sedangkan minyak ylang-ylang yang dihasilkan dari bunga yang disimpan masuk dalam standar EOA dengan kategori sebagai minyak kenanga. Apabila penyimpanan selama 1 hari tidak dapat dihindari, maka bunga sebaiknya disimpan dalam ruang berkelembaban75-80% dengan tebal hamparan 10 cm atau disimpan pada ruang berkelembaban 95-98% pada tebal hamparan lebih dari 10 cm.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectkelembaban udaraen
dc.subjecttebal hamparanen
dc.subjectlama penyimpananen
dc.subjectminyak ylang-ylangen
dc.titleRendemen dan Mutu Minyak Ylang-ylang Hasil dari Penyimpanan Bungaen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record