dc.description.abstract | Dalam rangka pemberdayaan masyarakat petani telah diterapkan program PMUK melalui pendekatan (pola) Bantuan Pinjaman Langsung ke Masyarakat (BPLM). Pelalawan merupakan salah satu kabupaten yang mendapatkan program PMUK yaitu sejak tahun 2004. Program ini telah melibatkan 8 kelompok tani, dengan jumlah petani 54 orang, dengan berbagai komoditas sayuran seperti cabai, bayam, kangkung, dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan PMUK, terdapat beberapa permasalahan. Pertama, masih ada petani yang belum mengembalikan dana PMUK kepada kelompok tani. Sehingga hal tersebut berdampak pada status keberlanjutan para petani dalam usahataninya. Permasalahan kedua yaitu masih ditemukannya petani yang berpindah-pindah. Hal tersebut terjadi karena petani yang mendapatkan PMUK adalah petani penggarap. Selain kedua masalah tersebut para petani di Kabupaten Palalawan sering mempoduksi komoditi yang sama dengan kelompok tani lainnya sehingga harga komoditi tersebut menjadi murah. Permasalahan di atas tentunya akan menghambat pencapaian tujuan PMUK khususnya peningkatan produksi, produktivitas, dan pendapatan petani penerima PMUK. Tujuan penelitan pertama dianalisis secara diskriptif sedangkan untuk tujuan ke dua dianalisia dengan metoda SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) | |