Show simple item record

dc.contributor.advisorliidrawan, Andry
dc.contributor.authorMarpaung, Boy Andreas
dc.date.accessioned2013-01-21T07:12:42Z
dc.date.available2013-01-21T07:12:42Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59620
dc.description.abstractPENDAHULUAN. Pelaksanaan sistem silvikultur Tebang Pilih dan Tanam Indonesia Intensif (TPTII) diprediksi akan menyebabkan perubahan besar pada komposisi dan stru r t9gakan tinggaL Hal ini berkaitan dengan limit diameter pohon tebangan yaitu pohon omersil diameter lebih dari 40 em dan adanya kegiatan pembinaan hutan dengan perlak~n pembuatan lalur bersih dengan lebar 3 m sebagai jalur tanam. Tujuan penelitian ini un~ mempelajari dampak penerapan sistem silvikultur TPTII terhadap knmposisi dan strukt~vegetasi pad a areal bekas tebangan. METOD.OLQGI. Penelitian dilakukan dengan mengukur perubahan komposisi dan struktur tegakcm pada tiga kanaisl t'iutan, yaifU koMisi hutan primer, t'iutan setelah dilakukaii penebi gan persiapan (tebangan produksi) dan hutan setelah dilakukan kegiatan pembl$an jalur bersih untuk penanaman jenis unggulan. :::l HASll~ DAN PEMBAHA$AN. K~giatan pemanenan pohon produksi menyebabkan perubcian komposisi jenis dan struktur tegakan yang lebih besar daripada kegiatan pembi~an hutan. Kondisi tegakan tinggal pada tingkat pohon dan pennudaannya masih meme@hi sebagai hutan produktif sehingga tidak terjadi kekosongan stok permudaan untuk ri tasi berikutnya. Pelaksanaan sistem silvikultur TPTII pada hutan primer cenderung menunmkan nilai keanekaragamali Janis pada tingkat semal, pancan9 dan tlang semeni ra pada tingkat pohon relatif konstan. Kelas kelerengan sedang umumnya memiliri jumlah jenis dan kerapatan yang lebih tinggi dan mempunyai potens! kerusakan yang IShlh besar. Struktur tegakan t1nggai masih normai yang dlclrlkan dengan kurva jumlah individu per kelas diameter yang menyerupai "J" terbalik. Tingkat keterbukaan lahan dari kegiatan pemanenan jenis-jenis komersil mencapai 45.21- 64.51% dan menyebabkan kerusakan yang mencapai 30.26% dari total individu pada tegakan tinggal sedangkan kegiatan pembinaan hutan menyebabkan keterbukaan sekitar 11.59-14.63%. peflgaruh pelal<sanaan sisfem silvikultur TPTII teltiadap sltat 1!slka dan kimia tanah, antara lain terjadi peningkatan kerapatan limbak, penurunan sifat penneabilltas tanah, penurunan n!lai air tersedia dan kondis! hutan primer sampat pada kondlsl seteiah penjaluran, penurunan nHal pH tanah dan Kapasltas Tukar Katlon (Kfk). KESI LAN. Pelaksanaan sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam indonesia Intensif pada ..., mer menyebabkan perubahan terhadap komposisi dan struktur tegakan serta perubahan pada sifat fisik dan kimia tanahen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectTPTIIen
dc.subjectSistem Silvikulturen
dc.subjectStrukturen
dc.subjectKomposisien
dc.titlePetubahan KOihposisi Dan Struktut Tegakan Hutan Produksi Alam Dengan Menggunakan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) (Studi Kasus di Areal IUPHHK PT. Ema Djuliawati, Kalimantan Tengah)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record