Local Knowlegde on The Tesso Nilo Forest Honey Harvesting
Pengetahuan Lokal Pemanenan Madu Hutan Tesso Nilo
Date
2012Author
Anggraheni, Bidhin Lintang
Sunkar, Arzyana
Suharjito, Didik
Metadata
Show full item recordAbstract
Forest honey is one of the potential non timber forest products and played an important commodity for the local communities. Forest honey utilization is an activity undertaken based as inherited livelihood as a form of local knowledge based on cultural values. This research was aimed to study (1) the local harvesting procedure for forest honey in Tesso Nilo National Park (TNNP); (2) the implication of the harvesting activity on the conservation of TNNP; (3) the effect of commercialization of forest honey on Tesso Nilo forest in term of its sustainability. Data were collected within the frame of qualitative approach using participatory observation and in-depth interviews with key informants comprising of forest honey farmers and other stakeholders, as well as supported through literature study. The results indicated that local knowledge supported the harvesting sustainability of forest honey as well as showed positive impacts on the conservation of biodiversity and TNNP. The commercialization of forest honey was positively influenced by harvesting process to produce a cleaner, more hygienic and environmentally friendly honey, although some changes on the local harvesting process must be made. Furthermore some of these changes during the process supports the conservation of the honey bee themselves. Madu hutan merupakan HHBK potensial yang menjadi komoditas penting bagi masyarakat sekitar Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Provinsi Riau. Pemanfaatan madu hutan Tesso Nilo oleh masyarakat merupakan proses budaya sebagai bentuk aplikasi pengetahuan lokal yang dilakukan turun temurun. Madu hutan tersebut merupakan produk yang jumlahnya terbatas dan tergantung ketersediaannya dari alam. Meningkatnya permintaan terhadap produk madu yang berasal langsung dari alam menyebabkan terjadinya komersialisasi terhadap produk madu Tesso Nilo. Komersialisasi menyebabkan terjadinya peningkatan harga yang disertai dengan beberapa perubahan dalam tatacara panen dan prosesing produk. Keberadaan pohon sialang sebagai tempat lebah madu Apis dorsata bersarang yang berada dalam kawasan TNTN menjadikan penelitian ini penting dilakukan karena berkaitan dengan pengetahuan lokal masyarakat yang berada di sekitar TNTN dalam memanfaatkan sumber daya alam dalam kawasan. Lokasi penelitian adalah Desa Lubuk Kambang Bunga dan Desa Air Hitam Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan: 1) desa yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, dan 2) penggunaan pengetahuan lokal dalam memanen madu hutan. Penelitian dilakukan selama bulan April sampai dengan Juni 2012. Kajian dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan prosedur pengumpulan data melalui : (1) observasi partisipatif; (2) wawancara mendalam dengan informan dari kelompok petani madu yang dipilih berdasar convenience sampling, Kepala Desa, Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Tetua adat, Ketua APMTN, pihak dari Dewan Kesenian dan Dinas Pariwisata Kabupaten Pelalawan serta pihak terkait lainnya; dan (3) studi literatur.
Collections
- MT - Professional Master [887]