Perencanaan Lanskap Agrowisata Berkelanjutan di Desa Sukaharja dan Desa Tajurhalang Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor
Abstract
Kecamatan Cijeruk merupakan salah satu dari 36 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor dengan potensi pertanian dan pemandangan alam yang belum sepenuhnya dikembangkan untuk tujuan wisata. Kecamatan Cijeruk terbagi menjadi 9 desa yaitu Desa Sukaharja, Tajurhalang, Cipelang, Cijeruk, Palasari, Tanjungsari, Cipicung, Cibalung, dan Warung Menteng. Desa yang akan dikembangkan ialah Desa Sukaharja yang memiliki potensi tanaman hortikultur, khususnya sentra tanaman hias, buah-buahan semusim serta sayuran dan palawija, dan Desa Tajurhalang sebagai desa yang turut dikembangkan dengan potensi pertanian berupa tanaman hias dan peternakan. Selain potensi pertanian serta pemandangan alam tersebut, desa ini juga memiliki potensi masyarakat yang mengusahakan lahan pertanian di desanya dalam bentuk kelompok tani. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan rencana lanskap (landscape plan) agrowisata berkelanjutan melalui penataan ruang, pengadaan fasilitas dan utilitas yang mendukung aktivitas agrowisata maupun wisata umum di perdesaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif analitis melalui kegiatan survey baik observasi maupun non-observasi lapang. Tahapan penelitian meliputi mengidentifikasi dan merumuskan masalah, menyusun kerangka teoritis dan konsultasi dengan ahli, mengumpulkan data, menganalisis data, mensintesis data, dan perencanaan. Data persepsi atau preferensi masyarakat diambil dengan wawancara dan penyebaran kuesioner kepada responden, pengambil kebijakan, instansi dan masyarakat : petani, pedagang, pengusaha kecil/pengrajin, kelompok wanita, pengunjung. Data keberlanjutan masyarakat dikaji dengan metode Community Sustainability Assessment (CSA) atau Penilaian Keberlanjutan Masyarakat (PKM). Penilaian berdasarkan kriteria tertentu dilakukan terhadap tiga alternatif perencanaan untuk menentukan alternatif terpilih. Lokasi penelitian berbatasan dengan Kotamadya Bogor, Desa Cipelang, Gunung Salak, Desa Tanjungsari, dan Kecamatan Tamansari. Total luas kawasan mencapai ± 925,2 Ha yang meliputi hutan (14,7%), kebun campuran (43,7%), perkampungan (8,9%), sawah (32,4%), serta taman dan tegalan (0,3%). Kawasan berada pada ketinggian ± 412,5 – 1737,5 mdpl dengan kondisi topografi berbukit dan kemiringan lahan yang cukup bervariasi. Suhu rata-rata kawasan mencapai 22,9°C dengan curah hujan rata-rata bulanan 310,2 mm. Kelembaban rata-rata di dalam kawasan cukup tinggi, yakni 83,4%, dengan rata-rata kecepatan angin tahun 2008 adalah 2,5 km/jam yang tergolong angin sepoi-sepoi. Jenis tanah pada kawasan terdiri dari Andosol, Podsolik merah kekuningan, Regosol, dan Asso latosol clk regosol. Sumber air kawasan berasal dari curah hujan, mata air Ciburial, sungai Cipinanggading, saluran isrigasi, dan PAM. Sejak tahun 2000 debit air sungai Cipinanggading mengalami penurunan, dan saluran irigasi banyak mengalami kerusakan. Penilaian keberlanjutan di kawasan menunjukkan adanya penurunan aspek ekologis dikarenakan sistem pembuangan limbah cair yang masih langsung menuju saluran air yang digunakan untuk pengairan lahan. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh potensi dan kendala yang ada di dalam kawasan yang menentukan dalam pembagian ruang kawasan yang sesuai dengan tata guna dan daya dukung lahan serta rencana tata ruang kawasan. Pembagian ruang yang dihasilkan meliputi ruang utama agrowisata seluas 231,3 ha (25%), ruang pendukung agrowisata seluas 341,9 ha (37%), serta ruang penyangga 352 ha (38%). Masing-masing ruang terbagi ke dalam area-area yang memegang fungsi penerimaan, pelayanan, budidaya, display, pasca panen, pendidikan, rekreasi, evaluasi dan konservasi. Ruang utama agrowisata memiliki pembagian area berdasarakan komoditi yakni, area tanaman hias, area sayuran palawija dan padi, area tanaman buah, serta area peternakan. Ruang pendukung agrowisata memiliki area penerimaan, area pelayanan, area transisi, dan area masyarakat atau pemukiman. Sedangkan ruang penyangga memiliki area konservasi. Konsep dasar perencanaan lanskap agrowisata ini adalah menciptakan kawasan agrowisata yang berkelanjutan dengan memanfaatkan ragam komoditas pertanian sebagai obyek wisata dan peran aktif masyarakat setempat yang diwujudkan dalam bentuk menyediakan fasilitas pelayanan, jasa pemandu dan tenaga kerja serta mengelola aktivitas agrowisata bagi pengunjung. Konsep berkelanjutan terletak pada potensi sumberdaya yang termanfaatkan tanpa merusak lingkungan alami perdesaan yang menjadi daya tarik sehingga tetap dapat lestari hingga waktu yang akan datang. Rencana ruang dan aktivitas yang dikembangkan adalah rencana berdasarkan fungsi pelayanan serta fungsi agrowisata dan wisata umum. Aktivitas pelayanan wisata yang direncanakan seperti penyambutan, parkir, registrasi, memperoleh informasi, menyewa alat transportasi desa, berbelanja, makan, bermalam, beribadah, dan MCK, sedangkan aktivitas agrowisata dan wisata umum antara lain budidaya, pengolahan dan pengemasan hasil, pengolahan limbah pertanian, jalan santai, memetik buah, memerah sapi, bersepeda, menikmati pemandangan, piknik, photohunting, dan jalan santai. Fasilitas yang dikembangkan meliputi fasilitas pelayanan wisata, fasilitas agrowisata dan rekreasi umum, serta fasilitas penunjang wisata. Fasilitas agrowisata yang umumnya ada di tiap obyek agrowisata ialah jalan setapak, papan penanda, papan informasi, shelter, lahan pembibitan, dan lahan percobaan, tempat sampah, tempat duduk, tempat pengemasan hasil dan pengolahan limbah pertanian. Fasilitas penunjang wisata yang disediakan seperti utilitas air bersih, jaringan listrik oleh PLN, jaringan telekomunikasi, pengelolaan limbah padat dan cair serta informasi dan promosi. Perencanaan ini dapat dilanjutkan dengan perencanaan yang lebih detail terhadap ruang-ruang yang telah direncanakan. Perlu pengawasan dan pembinaan dalam rangka memperbaiki lingkungan. Perlu adanya peran aktif masyarakat dalam mengelola kawasan yang bekerjasama dengan pemerintah dan swasta, serta bantuan penyediaan fasilitas dan utilitasdari pihak terkait.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1252]