Gambaran Darah Merah Domba yang Dicekok Jamu Veteriner selama Kebuntingan.
Abstract
This research was conducted to study hematogical profiles (total erythrocyte, haemoglobin concentration, and packed cell volume) of pregnant ewes administered 15 and 30 mL of jamu veteriner during pregnancy. Fifteen ewes weighing between 15-25 kg were divided into 3 groups i.e., ewes without jamu veteriner administration (control), ewes administered with 15 and 30 mL of jamu veteriner. Jamu veteriner was administered after 1,5 month pregnancy until parturition. Blood samples were taken from the jugular vein monthly during the five months of pregnancy. The result showed that the ewes administered with dosage 30 mL of jamu veteriner had the highest total erythrocyte, haemoglobin concentration, and hematocrit value as compared to the other groups. The control groups had the lowest total erythrocyte, haemoglobin concentration, and hematocrit value as compared to the other groups. The number of total erythrocyte, haemoglobin concentration, and hematocrit value increased during the early pregnancy and decreased during late pregnancy. Haemoglobin concentration was not change significantly during pregnancy. It was concluded that the administration of jamu veteriner at the dosage 15 and 30 mL could improve the haematological conditions of ewes during pregnancy. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hematologi (jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan nilai hematokrit) domba yang dicekok jamu veteriner dosis 15 dan 30 mL. Sebanyak 15 ekor domba betina yang dewasa kelamin dengan bobot badan mulai dari 15 sampai dengan 25 kg digunakan dalam penelitian ini. Domba penelitian dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan, yaitu domba yang tidak diberi jamu (kontrol), domba yang diberi jamu veteriner dosis 15 mL, dan domba yang diberi jamu veteriner dosis 30 mL. Sampel darah diambil setiap bulan kebuntingan hingga induk melahirkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok domba yang dicekok jamu veteriner dosis 30 mL memiliki jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan nilai hematokrit yang paling tinggi dibandingkan kelompok domba yang tidak dicekok jamu veteriner dosis 15 dan 30 mL (kontrol) dan kelompok domba yang dicekok jamu veteriner dosis 15 mL. Kelompok domba kontrol memiliki jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan nilai hematokrit yang paling rendah dibandingkan kelompok perlakuan lain. Jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, dan nilai hematokrit dari setiap kelompok perlakuan mengalami kenaikan pada awal kebuntingan dan mengalami penurunan pada akhir kebuntingan. Kadar hemoglobin tidak mengalami perubahan yang signifikan selama masa kebuntingan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian jamu veteriner dosis 15 dan 30 mL terbukti mampu meningkatkan nilai hematologis domba.