Show simple item record

dc.contributor.advisorNugroho, Naresworo
dc.contributor.advisorBahtiar, Effendi Tri
dc.contributor.authorDirga, Satria Prawira
dc.date.accessioned2012-10-09T03:11:13Z
dc.date.available2012-10-09T03:11:13Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57733
dc.description.abstractKetersediaan bahan baku kayu untuk bahan konstruksi saat ini mengalami kelangkaan yang mengakibatkan kurangnya pasokan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di masa yang akan datang. Salah satu sumberdaya alam yang cukup menjanjikan sebagai bahan substitusi kayu adalah bambu. Karena bambu memiliki keunggulan sebagai tanaman cepat tumbuh dan mempunyai daur yang relatif pendek (3-4 tahun). Dalam pemakaiannya di masyarakat, bambu sebagai bahan konstruksi banyak dipakai dalam bentuk bulat utuh (buluh). Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan suatu informasi mengenai sifat fisis dan mekanis bambu agar dapat digunakan di lapangan. Dengan demikian diperlukan suatu terobosan yang dapat membantu menetapkan suatu penggunaan bambu secara tepat melalui identifikasi sifat-sifat dasar buluh bambu dalam penggunaan tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.Indentifikasi sifat anatomi berupa tipe ikatan veskuler dan proporsi luas vaskuler bagian tepi, inti, dan dalam dan pangkal, tengah dan ujung pada buku (node) dan ruas (internode) bambu gombong dan bambu mayan, 2.Membandingkan sifat fisis dan mekanis buku dan ruas bambu gombong dan bambu mayan, 3.Membandingkan sifat mekanis bilah bambu gombong dan mayan dengan buluh utuhnya, 4.Mengetahui hubungan antara sifat anatomi sebagai pendugaan kekuatan mekanis suatu bambu. Bambu diujikan sifat anatominya berupa tipe ikatan vaskuler dan proporsi luas vaskuler, membandingkan sifat fisis dan mekanis pada bagian buku (node) dan ruas (internode), dan membandingkan nilai hasil pengujian sifat mekanis dengan buluh utuhnya dari bambu gombong (Gigantochloa verticillata (Willd.) Munro) dan bambu mayan (Gigantochloa robusta Kurz.). Informasi sifat fisis dan mekanis bambu apabila digunakan di lapangan dapat dilakukan melalui pengujian yang mengacu pada standar yang ada yaitu ASTM D 143-94 untuk bilah bambu dan ISO 22157-1:2004 untuk pengujian buluh utuh (full scale) sehingga bisa v memberikan informasi pada masyarakat dalam pembangunan konstruksi dari bambu. Tipe ikatan pembuluh pada bambu gombong memiliki tipe ikatan III dan IV. Distribusi kerapatan ikatan vaskuler bambu gombong dan bambu mayan pada arah horizontal cenderung mengalami penurunan dari tepi ke bagian dalam, sedangkan pada arah vertikal batang cenderung mngalami peningkatan dari pangkal ke bagian ujung. Sifat fisis dan mekanis bambu gombong dan bambu mayan pada bagian ruas (internode) cenderung lebih baik dibandingkan sifat fisis dan mekanis bambu gombong dan bambu mayan pada bagian buku (node). Sifat anatomi memberikan kontribusi dalam stabilitas kekuatan dan merupakan indikator yang baik dalam pendugaan kekuatan bambu. Saran untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan pengamatan penampakan mikroskopis dan sifat kimia bambu gombong dan bambu mayan pada bagian buku dan ruas bambu agar melengkapi hasil penelitian ini. Perlu dilakukan penelitian serupa terhadap jenis bambu yang berbeda agar diketahui potensi diversivikasi kayu ke bambu dilihat dari sifat fisis dan mekanisnya.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectMechanical Property.en
dc.subjectGigantochloa robustaen
dc.subjectGigantochloa verticillataen
dc.subjectBambooen
dc.titleKarakteristik Bilah dan Buluh Bambu Gombong dan Mayanen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record