Beberapa Sifat Dasar Kayu Surian (Toona sinensis) asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat
Abstract
Banyak upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan terkait dengan kelangkaan kayu sebagai bahan baku industri. Salah satunya adalah dengan membangun dan mengembangkan hutan tanaman termasuk hutan rakyat. Diperkirakan pasokan kayu di masa datang akan terus dipenuhi oleh jenis-jenis kayu dari hutan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat fisis dan mekanis kayu surian (Toona sinensis), yang terdiri dari kadar air, kerapatan dan berat jenis (BJ) kayu, modulus of rupture (MOR), modulus of elasticity (MOE), keteguhan tekan sejajar serat (σtk//) dan kekerasan sisinya. Pengujian sifat fisis mengacu kepada ASTM D1762, sedangkan pengujian sifat mekanis mengaju kepada ASTM D143. Bahan utama adalah bagian teras kayu surian (T. sinensis) dari tiga pohon yang berasal dari Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Diameter, umur pohon dan perlakuan silvikulturnya tidak diketahui. Data dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor (bagian batang) menggunakan software SPSS 13.0 dengan enam ulangan. Hasil penelitian sifat fisis kayu menunjukkan bahwa rata-rata nilai KA, kerapatan dan BJ berturut-turut adalah 14,85%, 0,61 g/cm3, dan 0,52. KA tertinggi (16,37%) terdapat di bagian ujung, sedangkan BJ dan kerapatan yang tertinggi (berturut-turut 0,55 dan 0,64 g/cm3) terdapat di bagian tengah batang. KA terendah (12,69%) terdapat di bagian tengah batang, BJ terendah (0,49) di bagian pangkal batang, sedangkan kerapatan terendah (0,57 g/cm3) terdapat di ujung batang. Hasil penelitian sifat mekanis kayu menunjukkan bahwa rata-rata nilai MOE, MOR, keteguhan tekan sejajar serat (σtk//) dan kekerasan sisi berturut-turut adalah 203.091,10 kg/cm2, 694,10 kg/cm2, 368,94 kg/cm2, 519,05 kg/cm2 (tangensial) dan 432,16 kg/cm2 (radial). MOE serta kekerasan sisi tangensial dan radial yang tertinggi (masing-masing 226.062,97 kg/cm2, 535,67 kg/cm2 dan 518 kg/cm2) terdapat di bagian tengah batang. MOR tertinggi (721,95 kg/cm2) terdapat di bagian pangkal, sedangkan σtk// tertinggi (377,15 kg/cm2) di bagian ujung batang. MOE dan σtk// yang terendah terdapat di bagian pangkal (masing-masing 189.014,93 kg/cm2 dan 359,30 kg/cm2), sedangkan MOR, kekerasan sisi tangensial dan radial yang terendah (masing-masing 638,55 kg/cm2, 486,17 kg/cm2 dan 400,00 kg/cm2), terdapat di bagian ujung batang. Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa bagian batang hanya berpengaruh terhadap KA dan kerapatan kayu, sedangkan BJ, MOE, MOR, σtk// dan kekerasan sisi (tangensial dan radial) kayunya tidak. Berdasarkan nilai-nilai BJ, MOE dan MOR, maka kayu surian yang diteliti masuk ke dalam Kelas Kuat III sehingga cocok digunakan sebagai bahan bangunan beban sedang. Dengan nilai MOE yang lebih tinggi dan kekerasan sisi yang relatif sama, secara umum kayu surian dapat menggantikan sebagian peranan kayu jati.
Collections
- UT - Forest Products [2131]