Serat Blustru sebagai Bahan Baku Dissolving Pulp dan Kertas
Abstract
Dissolving pulp merupakan bahan baku produk turunan selulosa yang permintaan globalnya mengalami peningkatan dalam dekade terakhir ini. Bahan baku dissolving pulp dan kertas dapat berasal dari kapas, kayu dan bahan-bahan berlignoselulosa bukan kayu. Blustru (Luffa cylindrica) adalah bahan berlignoselulosa bukan kayu penghasil selulosa murah dan lestari yang kemungkinan berpotensial untuk dikembangkan menjadi bahan baku dissolving pulp dan produk kertas lainnya. Sabut blustru yang berumur 5 bulan dan 8 bulan diberi perlakuan prahidrolisis pada kondisi asam (pH = 5) dan netral (pH = 7) pada suhu 165 °C selama 3 jam, kemudian dimasak dengan proses soda pada kadar alkali aktif 20% selama 4 jam pada suhu 170°C dan diputihkan melalui proses ECF mengikuti urutan pemutihan DEDED. Pulp putih blustru yang dijadikan sebagai bahan baku dissolving pulp dianalisa komponen kimianya sesuai dengan SNI 14-03-1989 sedangkan pulp blustru untuk kertas, diukur dimensi serat, turunan serat, dan sifat kekuatan seratnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan α-selulosa blustru memenuhi syarat SNI 14-03-1989 ( > 90,5%) dan kurang sesuai dipergunakan sebagai bahan baku dissolving pulp karena memiliki kandungan ekstraktif, abu, silika, dan viskositas pulp yang tidak memenuhi syarat. Akan tetapi, serat blustru potensial sebagai bahan baku kertas karena memiliki sifat kekuatan dan mutu serat yang cukup baik. Dissolving pulp merupakan bahan baku produk turunan selulosa yang permintaan globalnya mengalami peningkatan dalam dekade terakhir ini. Bahan baku dissolving pulp dan kertas dapat berasal dari kapas, kayu dan bahan-bahan berlignoselulosa bukan kayu. Blustru (Luffa cylindrica) adalah bahan berlignoselulosa bukan kayu penghasil selulosa murah dan lestari yang kemungkinan berpotensial untuk dikembangkan menjadi bahan baku dissolving pulp dan produk kertas lainnya. Sabut blustru yang berumur 5 bulan dan 8 bulan diberi perlakuan prahidrolisis pada kondisi asam (pH = 5) dan netral (pH = 7) pada suhu 165 °C selama 3 jam, kemudian dimasak dengan proses soda pada kadar alkali aktif 20% selama 4 jam pada suhu 170°C dan diputihkan melalui proses ECF mengikuti urutan pemutihan DEDED. Pulp putih blustru yang dijadikan sebagai bahan baku dissolving pulp dianalisa komponen kimianya sesuai dengan SNI 14-03-1989 sedangkan pulp blustru untuk kertas, diukur dimensi serat, turunan serat, dan sifat kekuatan seratnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan α-selulosa blustru memenuhi syarat SNI 14-03-1989 ( > 90,5%) dan kurang sesuai dipergunakan sebagai bahan baku dissolving pulp karena memiliki kandungan ekstraktif, abu, silika, dan viskositas pulp yang tidak memenuhi syarat. Akan tetapi, serat blustru potensial sebagai bahan baku kertas karena memiliki sifat kekuatan dan mutu serat yang cukup baik. Keywords : Dissolving pulp, kertas, blustru, Luffa c
Collections
- UT - Forest Products [1629]