Study of Teak Forest (Tectona grandis) Degradation in KPH Bojonegoro Perum Perhutani Unit II East Java
Studi Laju Degrndasi Hutan Jati (Tectona grandis) KPH Bojonegoro Perum Perhutani Unit II Jawa Timur
Abstract
Perum Perbutani merupakan perusahaan pengelola hutan jati yang memiliki tujuan untuk menghasilkan maafaat hutan jati yang optimal baik dari aspek produksi, ekologi dan sosial. Melihat kondisi hutan jati saat ini, keinginan untuk memperoleh hasil produksi yang optimal akan sulit tercapai. Kualitas hutan yang diharapkan terus mengalami penurunan akibat berbagai tantangan, hambatan dan gangguan baik gangguan dari dalam maupun luar hutan. Faktor penghambat tersebut tentu saja mempengaruhi fungsi dan poteasi tegakan hutan jati yang berdampak pada terjadinya degradasi hutan produktif. Penelitian dilaksanakaa di KPH Bojonegoro pada bulan Mei-Juni 2008. Data yang digunakan berupa hasil risalah hutan daIam Rencana Pengaturan Kelestarian Hasil (RPKH), data statistik, laporan produksi, dan data keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perubahan komposisi tegakan jati dan Iaju degradasi hutan produktif KPH Bojonegoro serta permasalahan yang terjadi daIam unit pengelolaan tersebut.. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang perkembaagan kondisi tegakan hutan jati kbususnya tegakan hutan produktif di Kesatuan Pemangkuan hulan (KPH) Bojonegoro dan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menyusun perencanaan hutan daIam rangka pengelolaan bhutn lestari. Berdasarkan hasil ideatifikasi pemrubahan kelas huan, kelas hutan produktif mengalami penurunan yang cukup signifikan pada jangka 2002-2011 dengan komposisi kelas umur terbesar berada pada kelas umur muda yaitu mencapai diatas 50% dari total kelas hutan produktif pada setiap jangka perusahaan Penurunan tersebut diiringi dengan kenaikan luas hutan tidak produktif. Laju degradasi hutan produktif terbesar terjadi pada awal jangka 2002 hingga tahun 2007, yaitu rata-rata faktor kerusakan sebesar 11,7% per tahun. Hal ini diperkuat dengan rendahnya perubahan komposisi kelas umur menuju kelas umur berikutnya pada setiap jangka. Perubahan etat tebangan dan perbedaan daur yang ada tentu saja mempengaruhi produktifitas hutan Jati KPH Bojonegoro khususnya produksi tebangan A2. Dari keseluruhan perubahan yang terjadi selama 4 (empat) jangka, kondisi tegakan hulan produktif mengalami gangguan terbesar yaitu pencurian dan penjarahan. Besarnya gangguan tersebut mengakibatkan peningkatan luas hutan tak produktif, sehingga perlu peningkatan upaya penanganan yang lebih serius dari pihak KPH Bojonegoro baik dari segi perencanaan hutan maupun pengelolaannya.
Collections
- UT - Forest Management [2837]