Show simple item record

dc.contributor.advisorMutaqin,Kikin Hamzah
dc.contributor.authorSastrini, Tatit
dc.date.accessioned2012-08-07T02:51:24Z
dc.date.available2012-08-07T02:51:24Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56379
dc.description.abstractTanaman kacang tanah (Arachis hypogea L.) merupakan tanaman pangan yang menjadi sumber protein bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga banyak dibudidayakan. Permasalahan yang muncul dalam kegiatan budidaya kacang tanah salah satunya adalah serangan patogen. Fitoplasma penyebab penyakit sapu merupakan salah satu patogen yang memiliki potensi untuk menyebabkan kehilangan hasil yang tinggi pada pertanaman kacang tanah. Agens penular fitoplasma yang paling utama di lapangan adalah serangga vektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat penularan fitoplasma pada kacang tanah oleh serangga vektor (wereng daun Orosius argentatus) dan serangga pembanding (wereng daun Empoasca sp.) menggunakan teknik uji hayati, pakan artifisial, dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji hayati penularan fitoplasma masing-masing oleh wereng daun O. argentatus dan Empoasca sp. dalam jumlah berbeda dari tanaman kacang tanah sakit bergejala sapu ke tanaman sehat, uji inokulasi serangga-serangga viruliferous tersebut ke pakan artifisial berupa medium makan larutan Sukrosa-TE dalam kantong parafilm (feeding sachet), dan deteksi fitoplasma dengan teknik PCR terhadap sampel tanaman uji, tubuh wereng daun uji, dan air liur wereng daun uji dalam pakan artifisial. Hasil yang diperoleh dari uji penularan fitoplasma dengan wereng daun menunjukkan bahwa O. argentatus merupakan serangga vektor yang efektif dalam menularkan fitoplasma penyebab penyakit sapu, sedangkan serangga pembanding Empoasca sp. bukan merupakan vektor. O. argentatus memiliki kemampuan mentransmisikan fitoplasma ke dalam jaringan tanaman kacang tanah dengan jumlah minimum satu ekor per tanaman. Namun, jumlah O. argentatus yang dapat menularkan fitoplasma dan menyebabkan gejala yang berat adalah 7 ekor per tanaman dibandingkan jumlah 1, 3 dan 5 ekor per tanaman. Masa inkubasi fitoplasma pada tanaman inang semakin pendek dengan semakin banyaknya jumlah O. argentatus yang diberikan. Infeksi fitoplasma yang berat pada tanaman kacang tanah menyebabkan peningkatan jumlah daun dan cabang secara drastis, menurunkan kuantitas dan kualitas hasil panen, dan memperpanjang umur tanaman dari kondisi normal. Fitoplasma berhasil terdeteksi dengan teknik PCR menggunakan pasangan primer P1 dan P7 pada tanaman kacang tanah yang menimbulkan gejala penyakit sapu dan pada tubuh wereng yang menularkannya, namun tidak terdeteksi pada medium makan artifisial sukrosa-TE.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePenularan Fitoplasma pada Tanaman Kacang Tanah oleh Serangga Vektor Orosius argentatus dan Deteksi Molekuler dengan Teknik PCR.en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record