Prospek Pengembangan Tanaman Nanas (Ananas comosus L. Merr.) Berbasis Potensi Lahan dan Kelayakan Finansial (Studi Kasus di Kabupaten Subang)
The Development Prospect of Pineapple (Ananas comosus L. Merr.) Based On Land Potency and Financial Feasibility. (case study in Subang, West Java)
Abstract
Tanaman nanas merupakan komoditas unggulan Kabupaten Subang. Nanas yang terdapat di Kabupaten Subang tersebar di beberapa kecamatan, salah satu pusat pengembangannya terletak di Kecarnatan Jalancagak dengan produktivitas sebesar 25-35 ton/ha. Angka tersebut lebih rendah dari yang diharapkan oleh Dinas Pertanian Subang (2004) yaitu sebesar 50-60 ton/ha. Meskipun demikian pengembangan tanarnan nanas merupakan salah satu alternatif untuk pemanfaatan lahan yang lebih efektif dan secara ekonomi menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah-daerah yang sesuai untuk tanaman nanas, manfaat ekonomi lahan (land rent), dan kelayakan finansial, sehingga usahatani nanas layak dikembangkan di Kabupaten Subang. Analisis kesesuaian lahan dilakukan dengan metode overlay dari data-data sekunder (peta tanah, kedalaman tanah atau solum, tekstur, kemiringan lereng, dan drainase), sedangkan analisis kelayakan finansial usahatani nanas diperoleh dari data hasil wawancara dengan petani pada masing-masing kelas kesesuaian lahan. Pineapple is a pre-eminent comodity of Subang. Pineapples in SubProvince of Subang are spread in several districts, one of the development center is District of Jalancagak which productivity is 25-35 ton/ha. Such productivity is less than expectation which is 50-60 ton/ha (Official of Agriculture Subang District, 2004). Nevertheless, development of pineapple is one of the alternative way of land exploiting which is more effective and also economically rewarding. The aims of this research are to know the proper areas for pineapple, the economical land use (land rent), and financial feasibility so that the farm activity of pineapple could be developed in Sub-Province of Subang. Land Feasibility Analysis is conducted by using overlay method of secondary datas (land map, solum depth, texture, drainage, and bevel slope), while Financial Feasibility Analysis is obtained by interviewing the farmers on each class of land feasibility.
