Show simple item record

Study Of Rain Characteristic And Its Influence To The Overland Flow In Oil Palm Plantation Site With Conservation Technique Bund Terraces And Silt Pits.

dc.contributor.advisorBaskoro, Dwi Putro Tejo
dc.contributor.advisorWahjunie, Enni Dwi
dc.contributor.authorMustikaweni, Juni
dc.date.accessioned2012-07-26T02:49:38Z
dc.date.available2012-07-26T02:49:38Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56092
dc.description.abstractOil palm is one of pelemrial trees that require a large amount of water to grow well Accordingly rainfall should be considered as a limiting factor to oil palm growth. While excessive rainfall may cause high run off in rainy season water shortage is also common in area with distinct dry season. Bund terraces and silt pits in combination with recharge holes and vertical mulch are conservation techniques that can be applied to cope with the problem. Bund terraces and silt pits in combination with absorption hole and vertical mulch are conservation technique that could be applied to cope with the problem. Bund terraces slows down the overland flow meanwhile the silt pits intercepts and retains the fulling water which is then absorbed within the absorption hole. By using the vertical mulch, the absorption effectiveness is enhanced This study is aimed to analyze rain characteristic and rainfall data and its influence on overland flow through determination of overland flow coefficient and as well as to the conservation technique which is better applied in oil palm plantation. There are three study blocks with application of bund terraces, application of silt pits, and without any application. Study was carried out in oil palm plantation PT. Perkebunan Nusantara va Business Urnt of Rejosari, Lampung Province, Indonesia, from February until August 2006.en
dc.description.abstractKelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu tanaman tahunan yang memerlukan air dalam jumlah banyak untuk tumbuh dengan baik. Oleh karena itu curah hujan dapat menjadi faktor penghambat pertumbuhan kelapa sawit karena di Indonesia terutama di daerah-daerah dengan periode musim kemarau yang jelas. Pada musim hujan terjadi peningkatan air hujan yang berakibat pada terjadinya aliran permukaan yang berlebihan, pada musim kemarau terjadi kekurangan air yang menyebabkan degradasi lahan. Salah satu tindakan pengelolaan air yang dapat dilakukan adalah pembuatan teras gulud dan rorak yang dilengkapi dengan lubang peresapal] dan mulsa vertikal. Teras gulud dapat menghambat aliran permukaan, rorak untuk menampung air aliran permukaan sedangkan saluran dan lubang resapan berfungsi untuk menampung dan meresapkan aliran permukaan. Penggunaan mulsa yang ditempatkan ke dalam saluran-saluran dapat meningkatkan efektifitas peresapan air. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengamati karakteristik hujan, menganalisis hubungan antara karakteristi hujan dengan aliran permukaan dengan penetapan nilai koefisien aliran permukaan (overland flow) serta mengetahui teknik konservasi yang efektif pada perkebunan kelapa sawit Teknik konservasi yang diterapkan adalah teras gulud yang dilengkapi dengan lubang resapan dan mulsa vertikal, tanpa perlakuan (kontrol), dan rorak yang dilengkapi dengan lubang resapan dan mulsa vertikal. Penelitian dilakukan di perkebunan kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara vn Unit Usaha Rejosari, provinsi Lampung, dari bulan Februari hingga Agustus 2006.
dc.titleKarakteristik Hujan dan Pengaruhnya terhadap Koefisien Aliran Permukaan (Overland Flow) pada Perkebunan Kelapa Sawit dengan Teknik Konservasi Teras Gulud dan Rorak.en
dc.titleStudy Of Rain Characteristic And Its Influence To The Overland Flow In Oil Palm Plantation Site With Conservation Technique Bund Terraces And Silt Pits.


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record