Pola Spasial Lahan Sesuai, Aktivitas Budidaya, Pennintaan, dan Aliran Optimal Jagung antar KabupatenlKota di Wilayah Jawa Bagian Barat
View/ Open
Date
2007Author
Ningrum, Prisslani Andi
Saefulhakim, Sunsun
Tjahjono, Boedi
Metadata
Show full item recordAbstract
Di Indonesia jagung merupakan komoditas pangan penting kedua setelah beras dan bahan baku utama pakan temak. Perbedaan pola spasial persebaran kapasitas produksi dan permintaan terhadap jagung berimplikasi pada pentingnya a1iran komoditas jagung antar wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pola persebaran spasial laban sesuai, aktivitas budidaya, penawaran dan pennintaan, urgensi pengembangan kapasitas produksi, dan menganalisis pola optimal aliran jagung antar wilayah. urituk tujuan tersebut, penelitian menggunakan teknik analisis spasial dengan perangkat GIS dan teknik optimasi interaksi spasial program linear dengan menggunakan perangkat lunak GAMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Jawa Bagian Barat terutama bagian selatan dan bagian tengah sesuai untuk aktivitas budidaya komoditas jagung. Komoditas jagung tidak sesuai dibudidayakan di bagian utaranya. Aktivitas budidaya jagung berkorelasi positif dengan kesesuaian lahannya Wilayah-wilayah penawaran jagung banyak tersebar di bagian selatan dan tengah. WiJayah-wilayah permintaan jagung terbesar untuk konsumsi rumah tangga adalah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung. Wilayah-wilayah dengan pennin1aan jagung untuk industri pengolaban adalah Kota Cirebon dan Kabupaten Serang. Ketersediaan produksi jagung yang berbeda antar wiJayah dan pennintaan terbadap jagung yang berbeda antar wiJayah mengakibatkan pentingnya hubUDgan ketja sarna antar wilayah. Wilayah-wilayah yang banyak mengalirkan jagung adalah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi., Kabupaten Cianjur, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Bandung, dan wilayah-wilayah dengan permintaan jagung terbesar adalah Kabupaten Serang, Kota Cirebon, dan DKJ Jakarta Dalam mencapai poJa a1iran optimal antar wiJayah perlu diperhatikan pula kemudahan aksesibilitas transportasi dan informasi antar wi Jayah.