Show simple item record

Breeding Behavior of Javanese Tree Frog (Rhacophorus margaritifer, Schlegel, 1837) in Gunung Gede Pangrango National Park.

dc.contributor.advisorKusrini,Mirza Dikari
dc.contributor.advisorRinaldi,Dones
dc.contributor.authorHypananda, Wirama
dc.date.accessioned2012-07-11T04:29:40Z
dc.date.available2012-07-11T04:29:40Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55704
dc.description.abstractResearch on breeding behavior of Javanese tree frog (Rhacophorus margaritifer, Schlegel, 1837) research aims to describe 1) morphology characteristic of breeding frog and breeding intensity of Javanese tree frog; 2) time preference and breeding site of Javanese tree frog, 3) breeding behavior systematic of Javanese tree frog from pre-breeding to post-breeding phase including disturbance factors; and 4) male frog acoustic sounds. Preliminary study was held on November to December 2008 to found suitable location for breeding site, time of breeding, and frog congregation in Cibereum waterfall track in Gunung Gede Pangrango National Park. Breeding behavior research was carried out on March to November 2009.Data collected consisted of primary and secondary data. Primary data consisted of morphology characteristic of breeding frog and breeding season, time and site breeding preference, systematic of frog breeding behavior, and male frog acoustic sound. Secondary data consisted of information regarding general condition, climate , and rainfall . Breeding morphology characteristic of Javanese tree frog consisted of development of vocal sac under mouth on the male frog and stomach full of ovum on the female. During the observation the number of frogs in breeding consisted of 271 males and 40 females, Nineteen pair of amphibian in amplexus were encountered, and complete mating behavior were successfully observed for five pairs. Frogs congregate and perform amplexus in high number during December. Time of amplexus occurred between 18:00 and 22:00. The breeding systematic of javan tree frog on the observation site consisted of 1) male frog calling, 2) female response male calling, 3) female select the matching male, 4) amplexus position, 5) searching for nesting site, 6) oviposition, 7) male and female frogs separate after fertilization. During the observation several disturbances occurred caused by the use of spool track by other research, disruption by other individual during amplexus and nesting, disruption by polecat, and observer.Male’s calls have three principal types: long call, short call, and soft short call.en
dc.description.abstractPenelitian perilaku berbiak katak pohon Jawa (Rhacophorus margaritifer Schlegel, 1837) memiliki tujuan 1) mengetahui karakteristik morfologi dan intensitas berbiak katak pohon Jawa, 2) mengetahui pemilihan waktu dan tempat berbiak katak pohon Jawa, 3) mendeskripsikan sistematika perilaku berbiak katak pohon Jawa dimulai dari pra- kawin sampai dengan paska kawin termasuk hal-hal yang mengganggu proses berbiak, 4) mendeskripsikan akustik suara katak jantan. Penelitian pendahuluan dilakukan pada bulan November sampai Desember 2008 di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Penelitian pendahuluan ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi katak, lokasi berbiak, dan waktu berbiak. Pengambilan data perilaku berbiak dilakukan pada bulan Maret sampai November 2009. Data yang diambil berupa data primer dan sekunder. Data primer berupa karakteristik morfologi katak berbiak dan musim berbiak, pemilihan waktu dan tempat berbiak katak, sistimatika perilaku berbiak katak, dan akustik suara katak jantan. Data sekunder mencakup kondisi umum, data iklim, dan curah hujan. Katak Pohon Jawa berbiak memiliki ciri morfologi pada jantan yaitu berkembangnya kantung suara di bawah mulut; sedangkan pada betina ditandai dengan perut menggembung dan berisi penuh telur. Selama pengamatan terdapat frekuensi perjumpaan 271 jantan 40 betina yang melakukan aktivitas berbiak. Terdapat 19 pasangan amplexus yang dapat diamati dengan 5 pasangan yang dapat diamati secara menyeluruh. Puncak katak berkumpul dan melakukan amplexus terjadi pada bulan Desember. Puncak katak melakukan amplexus terjadi pada rentang waktu jam 18.00 WIB sampai dengan jam 22.00 WIB. Pada pengamatan perilaku berbiak didapatkan sistematika berbiak katak pohon jawa yaitu: 1) katak jantan memanggil, 2) katak betina merespon panggilan katak jantan, 3) katak betina memilih jantan yang sesuai, 4) posisi amplexus, 5) pencarian lokasi bersarang, 6) pengeluaran telur, 7) katak berpisah setelah jantan membuahi telur yang dikeluarkan betina. Gangguan dengan pemakaian spool track, gangguan dari individu lain saat amplexus, gangguan individu lain saat bersarang, gangguan oleh sigung, gangguan oleh kelelawar, dan gangguan oleh pengamat.Jantan bersuara memiliki 3 pola utama, yaitu suara panggilan panjang, suara panggilan pendek, dan suara panggilan pendek lirih.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectRhacophorus margaritiferen
dc.subjectBreeding, Behavioren
dc.titlePerilaku Berbiak Katak Pohon Jawa (Rhacophorus margaritifer, Schlegel, 1837) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Jawa Baraten
dc.titleBreeding Behavior of Javanese Tree Frog (Rhacophorus margaritifer, Schlegel, 1837) in Gunung Gede Pangrango National Park.


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record