Show simple item record

Pengelolaan optimal budidaya ikan Karamba Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata Provinsi Jawa Barat

dc.contributor.advisorSyaukat,Yusman
dc.contributor.advisorFauzi,Akhmad
dc.contributor.advisorHidayat,Aceng
dc.contributor.authorRahmani, Urip
dc.date.accessioned2012-06-28T06:54:36Z
dc.date.available2012-06-28T06:54:36Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55407
dc.description.abstractFloating net cage culture activities in Cirata Lake have been increasing year by year. It is recorded that the number of floating net cage was only 74 cages in 1988, and it increased to 51,418 cages in 2008. West Java Provincial Regulation No. 41/2002 mentioned that only 12,000 cages are allowed to be established in Cirata Lake. Problems occured in lake is externality such as water quality degradation, algal bloom due to the eutrophication. At certain condition, upwelling leads into fish mass mortality. The objective of this study is (i) to compare the optimum input of floating cage net culture with and without externality costs, (ii) to evaluate the economical instruments due to the floating net cage culture management, (iii) to construct proper management of floating net cage culture based on lake sustainable aquaculture. Externality of floating net cage culture is mainly caused by accumulation of phosphorous compound at the lake bottom. Hence, removement of the sediment is required. Based on the model of cost fuction proposed for management of externality either with recovery cost or without recovery cost, it is found that the use of production input for management without recovery cost externality is much higher compared to that of management with recovery cost externality. On the other hand, fish production obtained by applying management with recovery externality is higher than that of without recovery externality. Besides, it is found that the carrying capacity of Cirata Lake is only one third of the present number of floating net cage. It is also found that the condition at beginning of aqauculture activities in Cirata Lake has been gradually changing from quasi open access quation to be an open access condition in 1994. Hence, a proper floating net cage culture management polecy is required. Stakeholders such as Badan Pengelola Waduk Cirata, Provincial/Regency Fisheries Services, Aquaculturist Club, Aquaculture Feed and Equipment Supplyers should be involved to contruct the management polecyen
dc.description.abstractKegiatan perikanan budidaya ikan Karamba Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata meningkat dari tahun ke tahun dimana pada tahun 1988 hanya 74 petak dan pada tahun 2008 KJA yang ada tercatat 51.418 petak. SK Gubernur Jawa Barat No.41/2002 menetapkan bahwa jumlah petak KJA di Waduk Cirata maksimal 12.000 petak. Permasasalahan yang timbul dari kondisi ini adalah timbulnya eksternalitas berupa penurunan kualitas perairan, meningkatnya algae-blooming disebabkan pola pemberian pakan yang intensif, up-welling yang menimbulkan kematian ikan secara massal pada waktu tertentu Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Membandingkan penggunaan input optimal budidaya ikan KJA dengan dan tanpa menginternalisasikan biaya eksternalitas. (2) Mengevaluasi instrumen ekonomi dalam pengelolaan budidaya ikan KJA yang meningkatkan kinerja teknis dan ekonomis waduk. (3) Merumuskan kebijakan dalam pengelolaan budidaya ikan KJA yang berorientasi pada pemeliharaan fungsi Waduk Cirata berkelanjutan. Model pengelolaan budidaya ikan KJA yang menyertakan biaya recovery eksternalitas dalam biaya produksinya memberikan hasil yang lebih baik pada sisi jumlah input benih ikan mas, jumlah pakan dan jumlah hari orang kerja tenaga kerja dibandingkan dengan model pengelolaan budidaya ikan tanpa menyertakan biaya recovery eksternalitas. Secara teknis, pengelolaan budidaya ikan KJA yang menyertakan biaya recovery eksternalitas di samping menurunkan jumlah input produksi, ternyata juga meningkatkan jumlah produksi. Sedangkan dilihat dari sisi ekonomis, terjadi penurunan biaya produksi dan meningkatnya jumlah penerimaan yang diperoleh petani. Selain itu tidak terdapat kerugian yang dialami petani dalam memproduksi ikan mas, sedangkan bila pengelolaannya tidak menyertakan biaya recovery beberapa petani masih mengalami kerugian dalam berproduksi. Besarnya daya dukung perairan Waduk Cirata untuk produksi ikan mas yang dihitung berdasarkan data perairan selama tahun 2011, jumlah KJA yang dapat beroperasi untuk model pengelolaan budidaya ikan KJA yang menyertakan biaya recovery dalam produksinya lebih besar dibandingkan dengan model yang tidak menyertakan biaya recovery eksternalitas
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectoptimumen
dc.subjectfloating net cage cultureen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleOptimal management of floating net cage culture In Cirata Lake West Java Provinceen
dc.titlePengelolaan optimal budidaya ikan Karamba Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata Provinsi Jawa Barat


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record