Show simple item record

Macroeconomic policy and external factors impact on natural forest degradation and deforestation

dc.contributor.advisorSianaga, Bonar M
dc.contributor.advisorSoedomo, Sudarsono
dc.contributor.advisorSimangunsong, Bintang C.H.
dc.contributor.authorAstana, Satria
dc.date.accessioned2012-06-27T07:39:25Z
dc.date.available2012-06-27T07:39:25Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55301
dc.description.abstractThrough the framework of REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) in 2009 Indonesia declared a target of reducing CO2 emission by 26% until 2020, and assigned scores for forestry subsector to contribute 14% lower emission. In forestry subsector, reducing CO2 emission can be conducted by maintaining and conserving the remaining natural forest area and/or increasing the existing plantation forest area through reforestating the degraded forest areas. The natural forest maintenance and conservation policy will reduce the areal expansion, including of agricultural sectors such as for food and estate crops and forestry as well and hence their economic contribution to economic growth. Macroeconomic policy and external factor affect natural forest degradation and deforestation. The objectives of this research are: (1) to construct and estimate the econometric model of macroeconomic policy and external factor impact on natural forest degradation and deforestation, and (2) to evaluate the natural forest degradation and deforestation impact of the macroeconomic policy and external factor. The model is estimated using 2SLS method and tested using relevant statistical tests. The estimated parameters have signs as theoretically predicted, and the evaluation of the macroeconomic policy and external factor impact reflect that maintaining and conserving the remaining natural forest is ineffective if a new permit of its utilization is recognized. In order to reduce the deforestation of natural forest, it is necessarily to set up policy permitting areal expansion only within degraded natural forest areas selectively and facilitating interest rate subsidy as a part of incentive-disincentive system in controlling deforestation and forest degradation.en
dc.description.abstractPerubahan iklim global merupakan isu dunia yang kini menjadi perhatian banyak kalangan baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Selaras dengan isu tersebut, perhatian masyarakat internasional terhadap perkembangan masalah deforestasi dan degradasi hutan semakin menguat. Perhatian masyarakat internasional terlihat dari berkembangnya forum-forum internasional dengan beragam kebijakan dan program yang pada intinya bertujuan untuk mencegah, mengurangi dan memperbaiki kerusakan hutan dan lingkungan sebagai upaya mengurangi, memperlambat dan bahkan menstabilkan laju perubahan iklim global pada threshold yang aman bagi umat manusia sedunia. Kenyataan menunjukkan bahwa perekonomian dunia sedang berubah yakni melangkah menghadapi setidaknya tiga fenomena perubahan. Pertama adalah fenomena perubahan yang ditandai oleh semakin terintegrasinya pasar modal dan keuangan serta perdagangan secara global. Kedua adalah fenomena perubahan yang ditandai oleh lompatan kenaikan harga minyak mentah dunia (MMD). Ketiga adalah isu perubahan iklim global. Tiga fenomena perubahan tersebut berinteraksi menentukan besaran harga dan output perekonomian. Konsekuensinya, masing-masing negara harus melaksanakan langkah-langkah penyesuaian (adjustment) pada seluruh lini sektor ekonomi. Dengan kata lain, perekonomian dunia sedang mengalami proses-proses penyesuaian bukan saja berkaitan dengan pasar dunia yang semakin terintegrasi dan lompatan kenaikan harga MMD namun juga berkaitan dengan isu perubahan iklim. Bagaimana dampak perubahan yang terjadi terhadap masa depan perekonomian belum banyak dipahami. Hal ini menyarankan pentingnya mempelajari bukan hanya pengaruh kebijakan makroekonomi dan faktor eksternal seperti suku bunga, nilai tukar, kebijakan tarif dan non-tarif, serta harga MMD terhadap pertumbuhan ekonomi, namun penting juga mempelajari dampak pertumbuhan ekonomi terhadap perubahan iklim, termasuk deforestasi dan degradasi hutan. Melalui kerangka REDD (Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation in Developing Countries), Indonesia tahun 2009 mendeklarasikan target pengurangan sebesar 26% hingga tahun 2020, dan menetapkan subsekor kehutanan berkontribusi menurunkan emisi 14%. Di subsektor kehutanan, pengurangan emisi CO2 dapat diwujudkan dengan mempertahankan dan mengkonservasi hutan alam yang tersisa dan/atau meningkatkan hutan tanaman yang ada dengan mereboisasi kawasan hutan yang terdegradasi. Target pengurangan CO2 dengan mempertahankan dan mengkonservasi hutan alam akan mengurangi ekspansi areal, termasuk ekspansi areal pertanian seperti untuk pangan, perkebunan dan juga kehutanan, dan karenanya juga akan mengurangi kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi.
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectEconometric Modelen
dc.subjectMacroeconomic Policyen
dc.subjectExternal Factoren
dc.subjectNatural Foresten
dc.subjectDegradationen
dc.subjectDeforestation.en
dc.titleDampak kebijakan makroekonomi dan faktor eksternal terhadap deforestasi dan degradasi hutan alamid
dc.titleMacroeconomic policy and external factors impact on natural forest degradation and deforestationen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record