Show simple item record

Effect of agricultural products exports and manufacturing industry on Indonesia’s macroeconomic performance

dc.contributor.advisorTambunan,Mangara
dc.contributor.advisorOktaviani,Rina
dc.contributor.advisorFirdaus,Muhammad
dc.contributor.authorSaimul
dc.date.accessioned2012-06-27T07:27:20Z
dc.date.available2012-06-27T07:27:20Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55299
dc.description.abstractExports of agricultural products and manufacturing are the prime exports of Indonesia compared with other exports, and is expected to continue increasing its role in the national economy. But in reality, they faced many obstacles, making difficult to improve the role both agricultural exports and manufacturing toward Indonesia's macroeconomic performance. Until now, the development of agricultural export performance is relatively slow, even stagnant, while the development of manufacturing industry export have decreased, although they have a large role to non-oil and gas exports. Therefore, this research was conducted to uncover problems that occur in both of exports. The research done using the quarterly time series data (1990.1 - 2009.4), and the approach of analysis using Vector Error Correction Model (VECM). The result of this research showed that the influence of agricultural products export, non agro industry, and agro industry on Indonesia’s macroeconomic performance are positive, but it’s relatively small for short and long term. Meanwhile, if it is viewed from its ability to explain the variability in the performance of macroeconomic variables, the agricultural export have a relatively greater ability than export of non agro and agro industry.en
dc.description.abstractSektor pertanian dan industri manufaktur merupakan sektor yang menjadi sumber unggulan ekspor Indonesia dibandingkan dengan sumber ekspor lainnya, dan diharapkan dapat terus meningkatkan peranannya dalam perekonomian nasional. Namun dalam perjalannya masih banyak hambatan yang dihadapi, sehingga yang terjadi sampai saat ini adalah sulitnya meningkatkan peranan kedua sektor terhadap kinerja makroekonomi Indonesia. Perkembangan Kinerja Sektor pertanian hingga kini relatif lambat, bahkan cenderung satgnan, sementara sektor industri manufaktur walaupun berperan besar dalam perekonomian nasional, tapi pertumbuhannya lambat dan cenderung menurun. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan persoalan yang terjadi pada kedua sektor tersebut melalui (1) menganalisis pengaruh ekspor produk pertanian, ekspor agro, dan nonagro industri pada kinerja makroekonomi Indonesia, (2) mendiskripsikan perkembangan ekspor pertanian, ekspor industri manufaktur, dan kinerja makroekonomi Indonesia, dan (3) merumuskan kebijakan yang dapat meningkatkan kinerja makroekonomi Indonesia. Hasil penelitian ini dapat diketahui sektor mana yang menjadi sumber utama dalam menentukan kinerja makroekonomi Indonesia. Data yang digunakan adalah data runtut waktu triwulan (1990.1 – 2009.4), pendekatan metode analisis yang digunakan adalah Vector Error Correction Model (VECM). Hasil analisis menunjukan bahwa, baik pengaruh ekspor produk pertanian, ekspor agro, dan nonagro industri pada kinerja makroekonomi Indonesia adalah positip, namun pengaruh tersebut masih relatif kecil. Dilihat dari kemampuannya dalam menjelaskan variabilitas variabel kinerja makreoekonomi, maka ekspor produk pertanian memiliki pengaruh yang relatif lebih besar dibandingkan dengan ekspor agro non agro industri. Hal ini dapat dilihat dari kemampuannya dalam menjelaskan setiap variabel kinerja makroekonomi, yakni PDB, net ekpor, inflasi, dan nilai tukar. Hampir semua variabel kinerja makroekonomi dapat dijelaskan dengan baik oleh ekspor produk pertanian, dan secara rata-rata besaran kontribusi ekspor pertanian terhadap kinerja makroekonomi adalah paling besar, kemudian ekspor nonagro, dan ekspor agro industri. Persoalan di sektor produksi industri manufaktur, walaupun mampu menciptakan nilai tambah tapi jika dilihat dari pertumbuhan nilai tambahannya selama kurun waktu analisis cenderung menurun dari rata-rata sebesar 11.16 persen sebelum krisis menjadi rata-rata sebesar 4.5 persen pada saat setelah krisis. Persoalan lain pada sektor industri manufaktur selain bersumber dari lingkungan domestik, juga kandungan impor yang sangat tinggi. Dari berbagai permasalahan tersebut menyebabkan produk Indonesia kurang memiliki daya saing, baik di pasaran dalam maupun di pasaran luar negeri.
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectAgricultural Exportsen
dc.subjectManufacturing Exportsen
dc.subjectMacroeconomic Performanceen
dc.subjectVECM.en
dc.titlePengaruh ekspor produk pertanian dan industri manufaktur terhadap kinerja makroekonomi Indonesiaen
dc.titleEffect of agricultural products exports and manufacturing industry on Indonesia’s macroeconomic performance


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record