Kelimpahan, sebaran, dan arsitektur sarang serta ukuran populasi rayap tanah macrotermes gilvus hagen (Blattodea : Termitidae) di Cagar Alam Yanlappa, Jawa Barat
Distribution patterns, architecture and population density of subterranean termites macrotermes gilvus hagen (Blattodea : Termitidae) in Yanlappa Nature Reserve, West Java.
Date
2010Author
Subekti, Niken
Solihin, Dedy Duryadi
Nandika, Dodi
Surjokusumo, Surjono
Anwar, Syaiful
Metadata
Show full item recordAbstract
A study was conducted to distribution patterns, mound architecture and population density in Yanlappa Nature Reserve, West Java. The data collected included the geographic position mound of M. gilvus by using the GPS, mound distribution patterns, slope, Leaf Area Index (LAI). The mound of subterranean termite are classified into the types based on size, namely small mounds (≤ 0,49 m tall), medium mounds (0,5-0,99 m tall), and large mounds (≥ 1 m tall). In addition, a vegetation was also analysis with a plot method of 20 x 20 m for trees, 10 x 10 m for small trees, and 5 x 5 m for seedling. The soils and queens room soils each mounds from outside and inside the mounds from 0-20 cm deep (outer zone), 20-40 medium zone, and 40 - 60 cm (inner zone), were also sampled for chemical and physical analyses. The physical analyses included soil texture, porosity, bulk density, water content, temperature, aggregate stability tests, soil humidity, and mounds material pressure test. Meanwhile, the chemical observation included pH, CO2, CH4, organic matter contents, organic C content, and total N. The results of this study showed that the mounds distribution pattern is clustered in the slopes of 3-8% and canopy coverage Leaf Area Index of (0-2). The shape of M. gilvus mounds are dome-shaped with a tall and wide base diameter that depend on the colony age. The whole mounds surface is coverred with porous litter layer. The main architecture in the mounds is a wall with ventilation, mounds center, mold plantation, queen room, and nomad holes, and closed air circulation system. The average diameter of the mounds base is 2.06 ± 0,67 m, the average height of mounds center from the ground is 71,33 ± 4,50 cm, while the average diameter of mounds center is 32,33 ± 4,17 cm, the average mounds height is 1,00 ± 0,64 m, preassure resistance 25,6 ± 3,62 kg/cm2, and mounds hardiness 46,66 ± 9,81 kg/cm2. The queen room wall is stronger than the other mounds walls. Population M. gilvus in large mound in the natural forest was 183.825 ± 0.71 individuals, middle mound is 46.267 ± 0.17 individuals, and small mound is 20.223 ± 0.50 individuals. Keyword: Distribution, Macrotermes gilvus Hagen (Blattodea: Termitidae) merupakan spesies rayap tanah yang paling luas sebaran geografisnya di Indonesia, khususnya di hutan alam dataran rendah. Disamping itu, keberadaan rayap ini juga paling mudah dikenali kerena sarangnya berbentuk bukit kecil (mound), mencuat di atas permukaan tanah. Namun demikian pengetahuan tentang kelimpahan, sebaran, dan arsitektur sarang serta ukuran populasi spesies rayap tersebut di Indonesia belum pernah dilaporkan. Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kelimpahan, sebaran, dan arsitektur sarang rayap M. gilvus serta ukuran populasinya di Cagar Alam Yanlappa, Jawa Barat. Untuk mengetahui keberadaan sarang rayap M. gilvus di lokasi penelitian dibuat transek melintang dari arah Tenggara ke Barat Laut dengan jarak antar transek 50 meter dan panjang keseluruhan 6.800 meter. Setiap sarang M. gilvus yang ditemukan ditentukan koordinat dan ketinggiannya dari permukaan laut (altitude) dengan menggunakan Global Position System (GPS), kemudian dicatat morfologinya (bentuk dan dimensi sarang termasuk tinggi, diameter, luas bidang dasar, kemiringan dinding sarang, kondisi permukaan dinding sarang, dan kedalaman dasar sarang dari permukaan tanah). Disamping itu, untuk mengetahui arsitektur bagian dalam sarang, termasuk tata ruang sarang, sembilan sarang contoh yang terdiri dari 3 sarang berukuran besar (tinggi sarang ≥ 1 m), 3 sarang berukuran sedang (tinggi sarang 0,5-0,99 m), dan 3 sarang berukuran kecil (tinggi sarang ≤ 0,49 m) dibongkar (dismantled) secara bertahap, baik secara vertikal maupun horisontal. Pembongkaran sarang dilakukan sampai dasar sarang. Pada saat pembongkaran sarang contoh, seluruh spesimen rayap pada masing-masing sarang dikumpulkan dengan menggunakan vacum cleaner (3,5 kVA), kemudian dihitung dan dikelompokkan berdasarkan kastanya. Contoh spesimen per kasta juga dikoleksi dalam botol koleksi berisi alkohol 70%. Sementara itu, contoh bahan pembentuk dinding sarang dan komponen bagian sarang lainnya, serta tanah di luar sarang diuji sifat fisis (tekstur, porositas, bobot jenis, kadar air, kemantapan agregat, kelembaban), kimiawi (pH, kandungan bahan organik, N total), serta sifat mekanisnya (kekuatan tekan). Analisis vegetasi dilakukan pada plot-plot pengamatan berukuran 20 x 20 m untuk tingkat pohon, 10 x 10 m untuk tingkat tiang, 5 x 5 m untuk tingkat semai dengan intensitas pengambilan contoh sebesar 0,38%. Disamping itu, dilakukan analisis indeks tutupan tajuk (leaf area index) dan pencatatan tingkat kemiringan lereng di sekitar sarang M. gilvus.