Karakteristik Reproduksi Dan Keberhasilan Pembenihan Udang Kelong (Penaeus sp.) Melalui Pengaturan Suhu Dari Perairan Aceh Jaya Nanggroe Aceh Darussalam
Abstract
Jenis udang putih atau sebutan lokalnya udang kelong masih digolongkan pad a jenis (Penaeus merguiensis de-Man) yang ditemukan diperairan Aceh tersebut memiliki keunggulan dari segi ukurannya yang lebih besar dibandingkan dengan marguensis di perairan lain yang baik diharapkan dapat meningkatkan @ produksi melalui usaha pembenihan dan budidaya- Peneiitian ini diiaksanakan () dari bulan Februari 2006 sampai dengan Juli 2006 berlokasi di Balai Budidaya Air :I: Payau (BBAP) Ujung Batee Nanggroe Aceh Darussalam dengan tujuan untuk ~ mempelajari karakteristik reproduksi udang kelong dan menentukan suhu optimal ~. bagi pembenihan dalam upaya menghasilkan benih yang berkualitas. Udang uji iii yang digunakan adalah12 ekor betina berasal dari hasH penangkapan pantai 3 pesisir barat Aceh Jaya. Perlakuan perbedaan suhu air dalam bak dengan " kapasitas 1 ton air yaitu dengan suhu 28 DC, 29 DC, 30 DC dan 31 DC. Pengamatan dilakukan dengan mengukur peubah melihat fekunditas, telur, dl hetching rate dan survival rate. Rancangan yang digunakan adalah rancangan - aeak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Untuk mengetahui ::::l ~ pengaruh perlakuan dilakukan analisis ragam. Sefanjutnya untuk mengetahui ~ perbedaan nilai tengah antar perlakuan dilakukan uji Duncan. Pada saat .. penelitian, hasH pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan suhu 28 DC, 29 DC, ~ 30 DC, 31 DC, (259780.00, 260 666,67,260 446.67, 259 113.33) tidak berbeda S' nyata terhadap nHai masing-masing induk yang melepaskan telur atau nilai ~. fekunditas (P>0.05). Sedangkan diameter telur pada masing-masing perlakuan ::::l suhu berkisar antara 0.25-0.28 mm. Hatching rate (HR) menunjukkan bahwa g' suhu 29 DC ( 77.67 %)dan suhu 30 DC ( 73.14 %) tidak berbeda nyata (P>0.05) '8 tetapi suhu 31 DC (52.01 %) dan suhu 28 DC (51 .36 %) berbeda nyata (P<0.05) .::!. terhadap daya tetas tetur udang. Hasil pengamatan mengenai survival rate (SR) larva sampai dengan PI12 (P<0.05), pada suhu 29 DC (77.99 %) dan suhu 30 DC (71.88 %) secara statistik menunjukkan Jebih baik dibandingkan dengan pengamatan suhu 28 DC (64.15 %) dan suhu 31 DC (66.03 %) terhadap persentase kehidupan dari larva udang kelong dan hasil ini berbeda nyata dengan perlakuan lainnya sedangkan kehidupan dari larva tidak berbeda nyata (P>0.05), Untuk memperoleh hasil yang baik dalam pembenihan udang kelong, maka faktor pengontrolan suhu menjadi penentu keberhasilan budidaya. Hasil terbaik (fekunditas, derajad penetasan dan kelangsungan hidup) yang diperoleh pada penelitian ini adalah dengan perlakuan suhu 29 DC.
Collections
- MT - Veterinary Science [911]