Vascular bundle pattern as predictor of bamboo utilization.
Pola Ikatan Pembuluh Bambu sebagai Penduga Pemanfaatan Bambu
dc.contributor.advisor | Sofyan, Kurnia | |
dc.contributor.advisor | Surjokusumo, Surjono | |
dc.contributor.advisor | Achmadi, Suminar Setiati | |
dc.contributor.author | Nuriyatin, Nani | |
dc.date.accessioned | 2012-06-26T01:25:47Z | |
dc.date.available | 2012-06-26T01:25:47Z | |
dc.date.issued | 2012 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55164 | |
dc.description.abstract | Bamboo is a plant which is widely distributed but can not be optimally utilized. This can be proved by the 143 species of bamboo in Indonesia, only 32 types among them have distinct purpose. Therefore, to optimize the bamboo utilization is through evaluating anatomy, mechanical, and chemical properties so that the results can be useful. The research method was approach by regression with dummy variables, and description analyze. The result of anatomy study showed that every bamboo species had specific vascular bundle pattern (type 1-4) as well as the single patern and its combination. The difference of vascular bundle pattern did not contributed to the physical and mechanical properties of bamboo investigated, except for MOR. The difference species of bamboo and vertical position of samples contributed to the different value of compressive strength parallel to grain, whereas tension strength was only affected by bamboo species. The results of chemical study showed that interaction between the species and the vascular bundle patterns of bamboo influences extractive, ash, lignin, and starch content except alpha cellulose content. The vascular bundle patterns have important value for distinguishing species of bamboo and they can also be used to help direction of the use of bamboo. | en |
dc.description.abstract | Bambu adalah tanaman yang tersedia melimpah di Indonesia. Tetapi dalam pemanfaatannya belum optimal karena penggunaan bambu selama ini masih mengandalkan cara tradisional secara turun-temurun. Tidak setiap jenis bambu mempunyai penggunaan yang sama, terkait dengan perbedaan sifat yang dimiliki bambu. Dengan demikian perlu penelitian dasar ilmiah yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar acuan penggunaannya. Beberapa sifat dasar bambu yang diteliti adalah sifat anatomi, fisik, mekanik, dan sifat kimia. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi dengan peubah boneka untuk aspek anatomi, fisik, dan mekanik. Sedangkan pengolahan data sifat kimia menggunakan analisis deskripsi dan keragaman. Analisis deskripsi terhadap bambu yang diteliti sifat anatominya menetapkan bahwa seluruh jenis bambu yang diteliti memiliki pola ikatan pembuluh. Pola-pola tersebut dijumpai dalam bentuk pola tunggal maupun pola gabungan. Pola tunggal dimiliki oleh bambu Arundinaria hundsii, Arundinaria javonica, Melocanna baccifera, Cephalostachyum pergracile, Dendrocalamus strictus dan Dendrocalamus giganteus. Pola gabungan dimiliki oleh bambu Dendrocalamus asper, Gigantochloa apus dan Gigantochloa atroviolacea. Nilai kerapatanikatan pembuluh bambu dipengaruhi oleh seluruh faktor yang diujikan, yaitu jenis bambu, posisi horizontal, posisi vertikal dan pola ikatan pembuluh. Sementara panjang serabut dipengaruhi oleh jenis bambu dan pola ikatan pembuluh. Hanya persen serabut yang dipengaruhi oleh satu faktor saja yaitu posisi horizontal penampang lintang batang. | |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.subject | Bogor Agricultural University (IPB) | en |
dc.subject | bamboo properties | en |
dc.subject | vascular bundle | en |
dc.subject | density | en |
dc.subject | fibre | en |
dc.title | Vascular bundle pattern as predictor of bamboo utilization. | en |
dc.title | Pola Ikatan Pembuluh Bambu sebagai Penduga Pemanfaatan Bambu |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
DT - Forestry [337]