Show simple item record

Formulation of environmental vulnerability index for small islands: case of Kasu Island-Batam, Barrang Lompo Island-Makasar, and Saonek Island-Raja Ampat

dc.contributor.advisorBoer, Mennofatria
dc.contributor.advisorSusilo, Setyo Budi
dc.contributor.advisorJaya, Indra
dc.contributor.authorTahir, Amiruddin
dc.date.accessioned2012-06-21T07:35:38Z
dc.date.available2012-06-21T07:35:38Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55051
dc.description.abstractIndonesian archipelago consist of strings of island, large and small. Small islands, in particularly, are vulnerable to the impact of global warming and sea level rise. The vulnerability of assessment of small islands is important and critical sustainable small island management. The present research aims to formulate the environmental vulnerability index for small islands, to analize the parameters of environmental vulnerability, to simulate and to predict the vulnerability dynamic of continue existance of small islands, to predict small islands inundation, and to develop the adaptation strategies for small islands. The assessment was carried out on three different small island that are Kasu Island located in Batam, Barrang Lompo Island located in Makasar, and Saonek Island located in Raja Ampat to formulate its index of vulnerablity. To support the assessment, data were collected through direct observation and measurement of various parameters such as elevation, coral reef, mangrove and sea grass. In addition depth interview was carried out to collect the social economic data. The principle of data analysis is by mean of transformation of quantitative and qualitative data into scoring value to produce the small island vulnerability index. The results showed that vulnerability index for Kasu Island is 2.44 (low), Barrang Lompo Island is 7.67 (moderate), and Saonek Island is 6.18 (moderate); coastal inundation until 2100 reach 84 % the land area for Barrang Lompo Island, 39 % for Saonek Island and 10.50 % for Kasu Island. The suggested adaptation strategies are conservation of 50 % of coastal habitat, sea wall construction and resettlement.en
dc.description.abstractPerubahan iklim global diprediksi akan mempengaruhi kehidupan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Pulau-pulau kecil merupakan salah satu daerah yang paling rentan terhadap kenaikan muka laut. Kerentanan merupakan salah satu aspek yang mendapat perhatian banyak pihak dalam pembangunan pulaupulau kecil. Negara-negara yang tergolong dalam Small Island Development State memberikan perhatian yang serius terhadap kajian kerentanan pulau-pulau kecil. Sementara Indonesia sebagai negara kepulauan, dimana sebagian besar pulaunya adalah pulau-pulau kecil, sampai saat ini belum memiliki indeks kerentanan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah (1) memformulasikan model indeks kerentanan lingkungan pulau-pulau kecil, (2) menganalisis parameter kerentanan lingkungan pulau-pulau kecil terkait dengan kenaikan muka laut; (3) menghitung indeks kerentanan lingkungan pulau-pulau kecil dan memproyeksikan perubahan kerentanan lingkungan pada masa yang akan datang; (4) memperkirakan perendaman daratan pulau akibat kenaikan muka laut; dan (5) merancang strategi adaptasi berdasarkan karakteristik lingkungan pulau-pulau kecil. Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan dan pengumpulan data sekunder. Analisis data terdiri dari (1) analisis ekosistem dan sumberdaya pulaupulau kecil. Melalui analisis ini diperoleh gambaran umum tentang kondisi ekosistem dan sumberdaya pesisir di pulau-pulau kecil; (2) analisis karakteristik fisik dan sosial masyarakat. Hasil dari analisis ini adalah gambaran umum karakteristik fisik pulau seperti ketinggian pulau di atas permukaan laut, kelerengan pulau, dan karakteristik sosial masyarakat termasuk persepsi masyarakat, infrastruktur yang ada di pulau-pulau kecil; (3) analisis kecenderungan kenaikan muka laut, termasuk erosi pantai. Analisis ini menghasilkan informasi tentang kecenderungan kenaikan muka laut; dan (4) analisis kerentanan lingkungan pulau-pulau kecil. Hasil yang didapatkan dari analisis ini adalah informasi terkait dengan dinamika kerentanan lingkungan pulau-pulau kecil. Setelah dilakukan overlay terhadap hasil analisis didapatkan keluaran dari penelitian berupa indeks kerentanan lingkungan pulau-pulau kecil dan strategi adaptasi pulau-pulau kecil. Untuk menentukan parameter kerentanan lingkungan digunakan pendekatan VSD (vulnerability scoping diagram), dimana terdapat 17 parameter yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu kenaikan muka laut, erosi pantai, tinggi gelombang, rata-rata tunggang pasang, kejadian tsunami, pertumbuhan dan kepadatan penduduk, elevasi dan slope, tipologi pantai, penggunaan lahan, tipologi pemukiman penduduk, habitat pesisir, ekosistem mangrove, ekosistem terumbu karang, padang lamun dan konservasi laut.
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectSmall islanden
dc.subjectvulnerabilityen
dc.subjectexposureen
dc.subjectensitivityen
dc.subjectadaptive capacityen
dc.subjectIndexen
dc.titleFormulasi indeks kerentanan lingkungan pulau-pulau kecil: kasus pulau Kasu-Kota Batam, Pulau Barrang Lompo-Kota Makasar, dan Pulau Saonek-Kabupaten Raja Ampaten
dc.titleFormulation of environmental vulnerability index for small islands: case of Kasu Island-Batam, Barrang Lompo Island-Makasar, and Saonek Island-Raja Ampat


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record