Aktivitas antioksidan dan antihiperkolesterolemia ekstrak daun cengkeh (Eugenia aromatica O.K) pada kelinci
Antioxidant and antihypercholesterolemic activities of clove leave extract (Eugenia aromatica O.K) in rabbits
Date
2009Author
Mu’nisa, A.
Manalu,Wasmen
Wresdiyati, Tutik
Kusumorini, Nastiti
Metadata
Show full item recordAbstract
Clove components and their active principles are potential antioxidants. There has been limited report on the total phenol components of clove leave extract and the potency of clove leave extract as an antioxidant, antihypercholesterolemic, and its function as an antiatherosclerosis in rabbit has not been explored. The objectives of this research were: (1) To study the effective method of extraction that can provide the highest yield, total phenol, and antioxidant activities of water, methanol, and ethanol extracts of clove leave, and phytochemical components methanol extracts of clove leave, (2) To study serum lipid profiles, intracellular antioxidant profiles, histological changes in liver and kidney and atherosclerosis lesion on the aorta of hypercholesterolemic rabbits fed clove leave extract. The research was divided into two stages. (1) In vitro experiment, analyzing total phenol, yield, and antioxidant activities of water, methanol, ethanol extract of clove leave, and phytochemical components of methanol extracts of clove leave. (2) In vivo experiments, using twenty seven male New Ze aland rabbits. The rabbits were divided into nine groups; (1) negative control group, (2) positive control (hypercholesterolemic) group, which were fed diet containing 1% cholesterol for 50 days; (group 3 to group 5) preventive groups, (group 6 to group 8) curative group, and (9) group given clove leaf extract and cholesterol simultaneously. The dose of clove leaf extract was 1 g/kg/bw/day. The result indicated that methanol ext ract of clove leave contained total phenol and antioxidant activity that was higher than water extract, ethanol extract, and a-tokoferol. The effects of clove leaf extract were investigated in vivo for their antioxidant and antihypercholesterolemic activities. In general, clove leaf extract treatment showed a significant decrease MDA, and a significant increase in SOD, catalase, and GPX level, and Cu-Zn-SOD content in liver and kidney tissue . This suggested that clove leaf extract reduced oxidative stress, thereby prevented the generation of free radical. The present study demonstrated that clove leaf extract reduced the cholesterol level wih a significant increase in antioxidant activity, as evident of significant reduction in LDL parameter, and finally inhibited development of atherosclerosis. The optimum effects were showed in both preventive and curative groups for 30 days of clove leaf extract and in the group that was simultaneously treated with clove leaf extract and fed 1% cholesterol for 50 days. This results indicated that clove leaf extract had significant antioxidant activities, and the clove leaf extract diet exhibited antihypercholesterolemic action in hipercholesterolemic rabbits, which was accompanied by modulation of cholesterol metabolism and increase in liver and kidney antioxidant activities. Cengkeh adalah salah satu jenis tanaman rempah khas Indonesia. Setiap bagian tanaman cengkeh baik pada bunga, tangkai bunga, dan daun mengandung beberapa komponen bioaktif fenol, yaitu eugenol, asetil eugenol, kariofelin, eugenia, vanillin, dan asam galotanin. Komponen bioaktif fenol pada tanaman cengkeh khususnya pada daun cengkeh belum banyak dilaporkan dan potensinya sebagai antioksidan, antihiperkolesterolemia, dan antiaterosklerosis secara in vivo belum banyak diketahui. Sehubungan dengan ketersediaan daun cengkeh yang cukup banyak dan lebih bersifat ekonomis dibanding bila menggunakan kuncup bunga, maka dilakukan kajian secara ilmiah untuk mengetahui aktivitas antioksidatif komponen total fenol yang terkandung dalam ekstrak daun cengkeh baik secara in vitro maupun in vivo dalam mencegah dan memperbaiki kerusakan jaringan yang ditimbulkan akibat kondisi hiperkolesterolemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menentukan komponen fitokimia daun cengkeh dan ekstraknya, (2) menentukan jenis pelarut ekstraksi yang dapat menghasilkan ekstrak daun cengkeh dengan aktivitas antioksidan paling tinggi, (3) mengevaluasi secara in vivo daya antihiperkolesterolemia dan kapasitas antioksidan ekstrak daun cengkeh baik secara kimiawi (katalase, superoksida dismutase, dan glutatio n peroksidase) maupun secara imunohistokimia (Cu, Zn-SOD) pada kelinci hiperkolesterolemia, (4) mengevaluasi kapasitas antioksidan ekstrak daun cengkeh dalam melindungi oksidasi LDL jaringan hati dan ginjal kelinci, dan (5) mengevaluasi kapasitas antioksidan ekstrak daun cengkeh sebagai pencegah aterosklerosis dan kelainan histologi hati dan ginjal kelinci hiperkolesterolemia. Penelitian ini dilakukandalam 2 tahap utama, yaitu: (1) Uji in vitro ekstrak daun cengkeh, (2) Uji in vivo ekstrak metanol daun cengkeh pada kelinci. Penelitian secara in vitro diawali dengan penentuan rendemen, total fenol, dan aktivitas antioksidan dari ekstrak akuades, metanol, dan etanol daun cengkeh. Kemudian dilakukan analisis kandungan fitokimia dan dilanjutkan analisis kandungan eugenol dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) ekstrak metanol daun cengkeh. Pengujian secara in vivo menggunakan 27 ekor kelinci jantan tipe New Zealand. Kelinci dibagi ke dalam 9 kelompok perlakua n. Kelompok kontrol negatif (kelompok 1), diberi pakan standar. Kelompok kontrol positif (kelompok 2) diberi pakan yang mengandung 1% kolesterol selama 50 hari. Kelompok preventif, diberi ekstrak daun cengkeh 1 g/kg/bb/hari selama 10 hari (kelompok 3), 20 hari (kelompok 4), dan 30 hari (kelompok 5) sebelum mengkonsumsi kolesterol 1% selama 50 hari. Kelompok kuratif, diberi ekstrak daun cengkeh 1 g/kg/bb/hari selama 10 hari (kelompok 6), 20 hari (kelompok 7), dan 30 hari (kelompok 8) setelah mengkonsumsi kolesterol 1% selama 50 hari, dan kelompok 9, diberi ekstrak daun cengkeh 1 g/kg/bb/hari dan kolesterol 1% secara bersamaan selama 50 hari. v Pada akhir pemberian perlakuan, kelinci dikorbankan, segera setelah mati, organ hati, ginjal, dan aorta dikoleksi. Organ hati dan ginjal diuji kadar malondialdehid (MDA), uji aktivitas enzim antioksidan baik secara kimiawi (superoksida dismutase, katalase, dan glutatio n peroksidase) maupun secara imunohistokimia (Cu, Zn-SOD), serta gambaran histologi ha ti dan ginjal dengan pewarnaan hematoksilin- eosin. Organ aorta digunakan untuk melihat adanya pembentukan plak aterosklerosis dengan pewarnaan Verhoeff-von Gieson. Ekstrak metanol daun cengkeh mengandung total fenol sebesar 63.14±1.86 mg/ml lebih tinggi dibanding ekstrak etanol (56.58±3.80 mg/ml) dan ekstrak akuades (32.42±3.86 mg/ml), serta mengandung senyawa eugenol, flavonoid, tannin, triterpenoid, dan saponin. Potensi antioksidan ekstrak metanol lebih tinggi dari a- tokoferol, ekstrak akuades, dan etanol dengan faktor protektif berturut-turut 10.56, 8.42, 6.25, dan 7.39. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kelompok kelinci preventif dan kuratif yang diberi ekstrak daun cengkeh selama 30 hari dan 50 hari yang diberi kolesterol secara bersamaan mampu mencegah hiperkolesterolemia, dengan penurunan secara nyata (P<0.05) kadar kolesterol total, low density lipoprotein (LDL), dan trigliserida serta meningkatkan high density lipoprotein (HDL) serum. Demikian pula halnya dengan enzim antioksidan (katalase, superoksida dismutase, dan glutation peroksidase) meningkat secara nyata (P<0.05) dan kadar MDA menurun secara nyata (P<0.05) baik pada hati maupun ginjal kelinci. Hasil pewarnaan secara imunohistokimia menunjukkan terjadinya penurunan secara nyata (P<0.05) kandungan antioksidan Cu,Zn-SOD pada jaringan hati dan ginjal kelinci hiperkolesterolemia sementara kelompok kelinci preventif dan kuratif yang diberi ekstrak daun cengkeh selama 30 hari dan 50 hari diberi kolesterol secara bersamaan memperlihatkan peningkatan kandungan antioksidan Cu,Zn-SOD yang terlihat pada inti dan sitoplasma sel hati dan sel tubuli renalis. Selain itu juga kejadian aterosklerosis, perlemakan hati, dan pengendapan protein pada ginjal dapat dicegah. Secara umum dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun cengkeh dengan kandungan total fenolnya berpotensi sebagai senyawa antioksidatif, antihiperkolesterolemia, serta dapat mencegah kejadian aterosklerosis, perlemakan hati, dan pengendapan protein pada ginjal.