Show simple item record

dc.contributor.advisorBasri,Chaerul
dc.contributor.advisorSudarnika,Etih
dc.contributor.authorPrasetyo, Antok Dwi
dc.date.accessioned2012-06-18T03:59:00Z
dc.date.available2012-06-18T03:59:00Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54926
dc.description.abstractThe objective of the study were to determine the risk factors for ND virus infection. This research was conducted using avian health survey research data, there were 181 poultry farms didn’t do vaccination from 448 poultry farms that participated in the survey. Questionnaire used to determine risk factors. The risk factors included farmer’s characteristic, biosecurity management, and farmer’s knowledge. The data was analysed with chi-square test and the determination of relative risk value each variable to measured the association between risk factor with ND virus infection. Farming experienced and isolation sick animal were the risk factors that showed related significant with ND virus infection.en
dc.description.abstractSeiring peningkatan kesejahteraan masyarakat, meningkat pula kebutuhan protein hewani. Sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat berasal dari produk unggas, yaitu daging dan telur. Hal ini mengakibatkan permintaan bahan makanan tersebut meningkat dan mendorong masyarakat untuk memelihara ternak unggas. Jenis unggas yang banyak dipelihara masyarakat adalah jenis ayam kampung karena mudah dipelihara secara sederhana atau yang sering disebut peternakan unggas sektor IV. Cara pemeliharaan unggas sektor IV yang tidak intensif, sangat sederhana dan memelihara jenis ayam berbeda dalam satu wilayah peternakan dengan lokasi kandang saling berdekatan membuat ayam kampung rentan terhadap penyakit. Penyakit yang biasa menyerang peternakan unggas sektor IV disebabkan oleh virus. Virus merupakan mikroorganisme yang berukuran mikroskopis yang menginfeksi sel organisme biologis atau disebut sel inang. Virus yang sering menyerang ayam adalah virus ND (Newcastle Disease). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko terhadap infeksi virus ND pada peternakan unggas sektor IV di Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang dan mengetahui besaran risiko (nilai risiko relatif) pada faktor risiko yang secara signifikan berhubungan dengan infeksi virus ND pada peternakan unggas sektor IV di Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang. Sumber data penelitian ini berasal dari hasil studi cross-sectional Kesehatan Unggas Sektor IV yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) dengan Indonesian Dutch Partnership on Highly Pathogenic Avian Influenza Control (IDP-HPAI) pada bulan Desember tahun 2009. Adapun pengukuran infeksi virus ND adalah berdasarkan uji Hemmagglutinasion Inhibition (HI) dengan nilai  24 menunjukkan bahwa peternakan yang diuji adalah terinfeksi virus ND. Selanjutnya hubungan asosiasi diuji dengan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan kejadian infeksi virus ND. Data yang diperoleh dari hasil wawancara diolah dengan program SPSS 16.0 untuk memudahkan perhitungan. Peternakan unggas sektor IV yang terlibat pada penelitian ini sebanyak 448 peternakan. Pertanyaan pada kuisioner terdiri dari karakteristik peternak, manajemen biosekutiri yang terdiri atas sanitasi, isolasi, dan pengawasan lalu lintas hewan serta diberi pertanyaan mengenai pengetahuan peternak. Informasi mengenai peternakan unggas sektor IV tersebut diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuisioner terstruktur kepada pemilik atau penanggung jawab peternakan unggas sektor IV. Dari keseluruhan responden diambil peternakan yang tidak melakukan vaksinasi ND pada ternaknya. Dengan demikian maka dari total 448 sampel peternak, besaran sampel yang dianalisis pada penelitian ini adalah sebanyak 181 peternak. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pemisahan unggas sakit dan pengalaman beternak ≤ 10 tahun merupakan faktor risiko yang mempunyai hubungan signifikan dengan infeksi virus ND pada peternakan unggas sektor IV v di Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang dengan masing-masing nilai risiko relatif (RR) 2.5 (SK 95% 1.406-4.479) dan 2 (SK 95% 0.249-0.947), nilai risiko relatif ini mempunyai arti peternakan yang tidak memisahkan unggas sakit akan berisiko terinfeksi virus ND sebesar 2.5 kali dibandingkan yang memisahkan unggas sakit dan peternakan yang dikelola oleh peternak yang belum mempunyai pengalaman beternak ≤ 10 tahun mempunyai risiko terinfeksi virus ND sebesar 2 kali dibandingkan yang mempunyai pengalaman > 10 tahun. Hal ini menunjukkan masyarakat perlu meningkatkan manajemen biosekuriti terutama pemisahan unggas sakit dalam menjalankan kegiatan beternak guna meminimalisir infeksi virus ND dan meningkatkan pengalaman dengan pelatihan-pelatihan. Pemerintah Daerah perlu mengadakan sosialisasi mengenai manajemen biosekuriti dengan menitikberatkan pada pemisahan unggas sakit dan pelatihan bagi para peternak agar pengalaman peternak meningkat. Pemerintah Pusat merancang kebijakan terkait manajemen biosekuriti dan memprioritaskan pemisahan unggas sakit dalam menjalankan peternakan unggas sektor IV sebagai upaya pencegahan penularan dan penyebaran virus ND di Indonesia dan membuat kebijakan terhadap peternak yang baru dengan kemudahan mendapatkan informasi agar cara beternak menjadi baik.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectbiosecurityen
dc.subjectNDen
dc.subjectsector IVen
dc.subjectrisk factoren
dc.titleFaktor Risiko Terhadap Infeksi Virus ND (Newcastle Disease) pada Peternakan Unggas Sektor IV di Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subangen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record