Show simple item record

Distribution and Density of Sympatric Agile Gibbon (Hylobates agilis) and Siamang (Symphalangus syndactylus) in Batang Toru Forest, North Sumatera.

dc.contributor.advisorRinaldi,Dones
dc.contributor.advisorMardiastuti,Ani
dc.contributor.authorMubarok, Akrom
dc.date.accessioned2012-06-15T03:36:00Z
dc.date.available2012-06-15T03:36:00Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54896
dc.description.abstractAgile gibbon (Hylobates agilis) and Siamang (Symphalangus syndactylus) are belonging to Hylobatidae family and both species can be found in the forest of Sumatera. Both species are arboreal primates living in monogamous groups and have many similarities, including habitat requirements and behavior. Both species are able to live in the same area (sympatric) in Batang Toru forest area, North Sumatera. Currently, both species are threatened to extinction due to the habitat changes and forest degradation. The research objective is to determine the distribution, density, and call timing of the sympatrics Agile Gibbons and Siamangs in Yayasan Ekosistem Lestari - Sumatran Orangutan Conservation Program (YEL-SOCP) Research Station, Batang Toru forest (approximately 2.400ha). Data were collected by triangulation and Visual Encounter Survey (VES). Triangulation was performed to obtain population density of both species, distribution and call timing. Triangulation was performed in four sites and each site were surveyed in 4 to 5 consecutive days. VES was carried out to determine the size and composition of the group and the distribution of both spesies. The observations revealed that Agile gibbon and Siamang spreaded almost in all of the study areas. Although the overlapping home ranges between species and between groups occured, each group still has the exclusive territory. Both can live sympatric for not being in the same ecological niche. Population density in Agile gibbon and Siamang in the YEL-SOCP Research Station were 5.12 groups/km2 and 3.37 groups/km2, respectively. The low mountains forest and Dipterocarp forest was the best habitat for Agile gibbons. Agile gibbon made group call earlier than Siamang. The probability of group call in Agile gibbon and Siamang stabilized on day-4. Batang Toru Forest Area has a high biodiversity that need to be maintained for conservation. Batang Toru forest area should be managed in such as way in order to maintain the existence of plants and animals in the study area.en
dc.description.abstractUngko (Hylobates agilis) dan siamang (Symphalangus syndactylus) termasuk keluarga Hylobatidae yang dapat dijumpai di Hutan Sumatera. Keduanya merupakan primata arboreal yang hidup dalam kelompok monogami dan memiliki banyak kemiripan termasuk kebutuhan hidup dan perilakunya. Keduanya memiliki banyak kemiripan dan dapat hidup dalam satu area yang sama (simpatrik), salah satunya di Kawasan Hutan Batang Toru (KHBT). Saat ini, keduanya terancam keberadaanya akibat perubahan dan degradasi hutan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mempelajari distribusi, kepadatan dan pemilihan waktu bersuara kedua spesies simpatrik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah triangle count dan VES (Visual Encounter Survey). Triangle count dilakukan untuk mendapatkan kepadatan, distribusi dan pemilihan waktu panggil ungko dan siamang berdasarkan suara. Triangle count dilakukan pada 4 area dimana setiap area dilakukan survei 4-5 hari berturut-turut. VES dilakukan untuk mengetahui ukuran dan komposisi kelompok serta distribusi kedua spesies. Hasil pengamatan menunjukan ungko dan siamang tersebar hampir di seluruh area Stasiun Penelitian Yayasan Ekosistem Lestari-Sumatran Orangutan Conservation Program (YEL-SOCP). Walaupun terjadi tumpang tindih home range dan teritori antar spesies maupun antar kelompok, setiap kelompok ungko dan siamang tetap memiliki teritori yang dipertahankan. Keduanya dapat hidup simpatrik karena tidak berada pada relung ekologi yang sama. Kepadatan populasi ungko dan siamang di Stasiun Penelitian YEL-SOCP berturut-turut sebesar 5,12 kelompok/km2 dan 3,37 kelompok/ km2. KHBT yang berupa hutan pegunungan bawah dan hutan Dipterocarpaceae merupakan habitat yang baik bagi ungko. Ungko melakukan group call lebih awal dibandingkan siamang. Probabilitas group call ungko dan siamang stabil pada hari ke-4. KHBT memiliki biodiversitas yang tinggi untuk itu perlu dipertahankan untuk pelestarian plasma nutfah. Pengelolaan KHBT hendaknya memperhatikan keberadaan flora fauna di dalamnya. Ungko dan siamang memerlukan vegetasi dengan tajuk rapat dan kontinu, sehingga dalam pembuatan insfrastruktur seperti jalan dan bangunan tidak membuat habitatnya terpisah-pisah dan tetap menyisakan koridor yang menghubungkan antar hutan.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectagile gibbonen
dc.subjectsiamangen
dc.subjectdistributionen
dc.subjectdensityen
dc.subjectsympatricen
dc.subjectKHBTen
dc.titleDistribusi dan Kepadatan Simpatrik Ungko (Hylobates agilis) dan Siamang (Symphalangus syndactylus) di Kawasan Hutan Batang Toru, Sumatera Utaraen
dc.titleDistribution and Density of Sympatric Agile Gibbon (Hylobates agilis) and Siamang (Symphalangus syndactylus) in Batang Toru Forest, North Sumatera.


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record