Pengaruh Periode Pembaharuan Luka terhadap Produktivitas dan Kualitas Penyadapan Kopal di Hutan Pendidikan Gunung Walat
The Influence of Tapping Period on the Productivity and Quality of Copal Tapping in Gunung Walat University Forest
Abstract
One of the Non Timber Forest Products which had a large use for industrial needs at the moment is copal (resins that comes from the Agathis sp. tree ). Copal is usually used for paint, plastic, printing ink, textile, and others. Gunung Walat University Forest is one of the forests that can help copal-using industries in fulfilling its raw material needs. The copals in the Gunung Walat University Forest comes from the Agathis loranthifolia kind. The method to increase copal tapping productivity is by completing tapping technique/method, the use of stimulants and knowing the optimum period of tapping. The tapping methods that applied in Gunung Walat University Forest is the Quarre method and the stimulants that will be planed is ETRAT. However for the tapping period that applied in Gunung Walat University Forest are still based on the adjustment of work hours by the tappers and have not yet established which period is best utilized. Therefore, research about tapping period is required which objective is to detect the productivity and quality of copal produced. This research uses 20 Agathis trees sample and each tree was given 4 treatments which is resin-collecting once in every 3, 5, 7, and 9 days. The resins weighted (before and after storage in warehouse) and quality tested visually based on SNI no 01-5009.10-2001 including odor test, color test, parched test, grain size test and hygiene test. The tapping period can give significant influence on average copal productivity on a confidence level of 95% (α = 0,05) with the highest average total copal productivity on a 3 day period of 4,72 g/quarre/day and the lowest on a 9 day interval with 1,59 g/quarre/day. Whereas on a 5 day period, the average productivity was 3,49 g/quarre/day and on a 7 day period 2,70 g/quarre/day. The copal tapping period of 3 and 5 days are in the First quality, whereas the copal tapping period of 7 and 9 days are in the Prime quality. If adjusted with the number of trees, tapping ability, the number of workers (tappers) that is in the Gunung Walat University Forest then an 7 day period is the most effective one. Salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang dapat dirasakan memiliki manfaat yang besar bagi kebutuhan industri saat ini adalah kopal (getah yang berasal dari pohon Agathis sp.). Kopal biasanya digunakan untuk bahan cat, plastik, tinta cetak, tekstil dan lain-lain. Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) merupakan salah satu hutan yang dapat membantu industri pengguna kopal dalam memenuhi kebutuhan bahan bakunya. Kopal di Hutan Pendidikan Gunung Walat berasal dari jenis Agathis loranthifolia. Cara untuk meningkatkan produktivitas penyadapan kopal adalah dengan melakukan penyempurnaan teknik/metode sadapan, penggunaan stimulansia dan mengetahui periode pembaharuan luka sadapan yang optimal. Metode penyadapan yang digunakan di HPGW adalah metode Quarre dan stimulansia yang direncanakan adalah ETRAT. Kemudian untuk periode pembaharuan luka sadapan yang dilakukan di HPGW masih berdasarkan penyesuaian waktu kerja oleh para penyadap dan belum ada penetapan periode pelukaan yang sebaiknya digunakan. Oleh karena itu, diperlukan adanya penelitian mengenai periode pembaharuan luka sadapan yang bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan kualitas kopal yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan 20 contoh pohon Agathis dan masing-masing pohon diberikan 4 perlakuan yaitu periode pengambilan getah selama 3 hari sekali, 5 hari sekali, 7 hari sekali dan 9 hari sekali. Kemudian getah ditimbang (sebelum dan setelah penyimpanan dalam gudang) dan dilakukan pengujian kualitas secara visual berdasarkan SNI no. 01-5009.10-2001 meliputi uji bau, uji warna, uji kekeringan, uji ukuran butir dan uji kebersihan. Periode pembaharuan luka sadapan memberikan pengaruh nyata terhadap rata-rata produktivitas kopal pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan produktivitas kopal rata-rata tertinggi yaitu pada periode 3 hari sebesar 4,72 g/quarre/hari dan terendah yaitu pada periode 9 hari sebesar 1,59 g/quarre/hari. Sedangkan pada periode 5 hari produktivitas rata-ratanya sebesar 3,49 g/quarre/hari dan pada periode 7 hari sebesar 2,70 g/quarre/hari. Kopal periode pembaharuan luka sadapan 3 hari dan 5 hari termasuk dalam kualitas Pertama sedangkan kopal periode pembaharuan luka sadapan 7 hari dan 9 hari termasuk kualitas Utama. Jika disesuaikan dengan jumlah pohon, kemampuan penyadap, jumlah pekerja (penyadap) yang ada di Hutan Pend
Collections
- UT - Forest Management [3069]