Revegetasi Tebing dengan Metode Rambatan pada Lahan Pasca Penambangan Batubara PT Mandiri Intiperkasa, Nunukan Kalimantan Timur
The Cliff Revegetation by Clamber Method on The Land After Coal Mining of PT Mandiri Intiperkasa Nunukan of East Kalimantan .
Abstract
Coal mining and another mineral which are done to result in negative impact to the surrounding environment. Impacts appear from mining operations such as land becomes barren and unproductive. The level of erosivity that occurs very high because land of ex mining has removed a vegetation which grows on it. Plants are hard to grow on the area of ex mining because of very low nutrient and soil has potentially toxic to the plants. Revegetation is an attempt to improve and restore damaged vegetation by planting and maintenance on the land after mining. Applied Revegetation efforts are important of using precise, efficient methods. The uses of vines are as the pioneering plants and cover of the cliff are the first attempts to do revegetation after mining. This research aims at getting the type of vines and exactly crawler frame size for revegetation of cliffs on the land of ex mines. Based on the results of the third researches of vines which are tried out those are Pumpkin (Cucurbita moschata), Wingedbean (Psopocarpus tetragonolobus) and Swordbean (Canavalia gladiata) are the resistant kind of critical land of ex coal mining. Wingedbean is the best kind, to the growth of long primary stalks, leaves amount and the growth the branch of the best. The use of crawler frame with 2 sizes ( 50 and 30 cm plots) do not really affect the growth of plants. Penambangan batubara maupun mineral dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Dampak-dampak yang timbul dari operasi penambangan antara lain adalah lahan-lahan menjadi tandus dan tidak produktif. Tingkat erosivitas yang terjadi sangat tinggi karena lahan bekas penambangan telah menghilangkan vegetasi yang tumbuh di atasnya. Tumbuhan sukar tumbuh pada areal bekas penambangan karena kandungan hara sangat rendah dan tanah berpotensi racun terhadap tumbuhan. Revegetasi merupakan usaha untuk memperbaiki dan memulihkan vegetasi yang rusak melalui kegiatan penanaman dan pemeliharaan pada lahan pasca penambangan. Upaya revegetasi yang diterapkan penting untuk menggunakan metode yang tepat dan efisien. Penggunaan tanaman merambat sebagai tanaman perintis dan penutup tebing merupakan upaya awal untuk melakukan revegetasi tebing pasca penambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis tanaman merambat dan ukuran kerangka penjalar yang tepat untuk revegetasi tebing pada lahan bekas tambang. Berdasarkan hasil penelitian ketiga tanaman merambat yang diujicobakan yaitu Waluh (Cucurbita moschata), Cipir (Psopocarpus tetragonolobus) dan Koro (Canavalia gladiata) merupakan jenis yang tahan terhadap lahan kritis bekas penambangan batubara. Cipir merupakan jenis yang tumbuh paling baik, dengan pertumbuhan panjang batang primer, jumlah daun dan pertumbuhan jumlah cabang yang paling baik. Penggunaan kerangka penjalar dengan 2 ukuran (petak 50 dan 30 cm) tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman.
Collections
- UT - Silviculture [1361]