Show simple item record

Effect of Steel Slag With or Without the Addition of Humic Subtrances on Rice Production and Soil Chemical Propertis. Advised

dc.contributor.advisorDarmawan
dc.contributor.advisorSuwardi
dc.contributor.authorMuna, Khoirul
dc.date.accessioned2012-04-05T01:22:12Z
dc.date.available2012-04-05T01:22:12Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54024
dc.description.abstractSteel slag is a byproduct of steel industry that contains beneficial elements for plants, such as Ca, Mg, Si, P and some other elements. Preview researches generally show that steel slag has the potential to be used in agriculture. However, until recently, steel slag has not been exploited in Indonesia due to hampered by government regulation that classifies the steel slag as B3 waste category (Bahan Berbahaya dan Beracun/hazardous and toxic materials). A seminar and workshop in Agustus 2010 has been held to propose a special rule in handling the steel slag to be utilize in agriculture. This study was conducted to determine the effect of steel slag on rice production and changes in soil chemical properties. This study used Latosol Darmaga soil as a growing media and rice as the test crop. The treatment used in this study is the converter slag with or without the addition of humic subtrance. Dosage of steel slag used was equivalent to 3, 6, and 9 tons/ha. The treatment addition of steel slag with humic subtrances was done by adding humic subtrances equivalent to 15 1/ha into three dosage of steel slag in two stages. The first stage was done by adding a half of humic subtrances one day before transplanting. Then half remaining humic subtrances given at 4 MST (minggu setelah tanam/weeks after transplanting). The result shows that the addition of converter slag with or without addition of humic subtrance can increase growth and rice production in Latosol soil. Maximum rice production can be obtained in the treatment combination of steel slag in dose equivalent to 9 tons/ha with addition of humic subtrances equivalent to 15 1/ha. The addition of converter slag with or without addition of humic subtrances can improve soil chemical properties include increasing soil pH, increasing the content of exchangeable bases (Ca, Mg, and K), availability of P, as well as decreasing availability and level of micro elements Cu, Zn, and Pb. Levels of Ca, Mg, and K in the rice crops, on the treatment of steel slag with the addition of humic subtrances, is higher than the one without addition of humic subtrances.en
dc.description.abstractTerak baja merupakan hasil samping dalam industri baja yang memiliki kandungan unsur-unsur yang sangat bermanfaat bagi tanaman, seperti Ca, Mg, Si, P, dan beberapa unsur lain. Berdasarkan hasil penelitian, umumnya menunjukkan bahwa terak baja berpotensi untuk dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Akan tetapi, sampai saat ini terak baja belum dimanfaatkan di Indonesia karena terhambat oleh peraturan pemerintah yang menggolongkan terak baja ke dalam kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Baru-baru ini pada bulan Agustus 2010, telah diadakan lokakarya yang mengusulkan dibuatnya peraturan khusus dalam penanganan terak baja agar bisa dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terak baja terhadap produksi padi dan perubahan sifat-sifat kimia tanah. Penelitian ini menggunakan tanah Latosol Darmaga sebagai media tanam dan padi sebagai tanaman uji. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah terak baja converter dengan dan tanpa penambahan bahan humat. Dosis terak baja yang digunakan setara dengan 3, 6, dan 9 ton/ha. Perlakuan terak baja dengan penambahan bahan humat dilakukan dengan menambahkan bahan humat setara 15 l/ha ke dalam ketiga dosis terak baja dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan dengan menambahkan bahan humat setengah dosis satu hari sebelum penanaman (transplanting). Kemudian setengah dosis bahan humat yang tersisa diberikan pada umur tanam 4 MST (minggu setelah tanam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penambahan terak baja converter dengan dan tanpa penambahan bahan humat meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi pada tanah Latosol. Produksi padi optimum diperoleh pada perlakuan kombinasi terak baja dengan dosis setara 9 ton/ha dengan penambahan bahan humat setara 15 l/ha. Penambahan terak baja converter dengan dan tanpa penambahan bahan humat dapat memperbaiki sifat-sifat kimia tanah meliputi peningkatan pH tanah, meningkatkan kandungan basa-basa dapat dipertukarkan (Ca, Mg, dan K), P tersedia, serta menurunkan ketersediaan dan kadar unsur mikro Cu, Zn, dan Pb. Konsentrasi Ca, Mg, dan K dalam tanamam padi pada perlakuan pemberian terak baja dengan penambahan bahan humat lebih tinggi jika dibandingkan pemberian terak baja tanpa penambahan bahan humat.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjecthumic subtrancesen
dc.subjectLatosol Darmagaen
dc.subjectrice productionen
dc.subjectteel slagen
dc.titlePengaruh Pemberian Terak Baja Dengan dan Tanpa Penambahan Bahan Humat terhadap Produksi Padi dan Sifat-sifat Kimia Tanahen
dc.titleEffect of Steel Slag With or Without the Addition of Humic Subtrances on Rice Production and Soil Chemical Propertis. Advised


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record