| dc.description.abstract | Dewasa ini, arah pengembangan bioenergi juga ditujukan untuk daerah-daerah yang masih sulit dijangkau khususnya dalam rangka meningkatkan produktivitas petani dan nelayan melalui penggunaan alat dan mesin pertanian. Dipilihnya daerah terpencil (remote area) karena di daerah tersebut penggunaan alat dan mesin sering mengalami hambatan akibat sulitnya memperoleh bahan bakar minyak (BBM) dari fosil dan kalaupun ada maka harganya juga sangat tinggi karena mahalnya biaya transportasi. Dari pertimbangan aspek ketersediaan bahan baku dan pengembangan daerah terpencil, pemanfaatan kelapa sebagai sumber bahan bakar nabati merupakan salah satu alternatif yang memiliki prospek yang menjanjikan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa minyak kelapa murni dapat digunakan secara langsung pada motor diesel dengan menambahkan elemen pemanas pada sistem penyaluran bahan bakarnya (Desrial et al, 2009).Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja tarik traktor dengan menggunakan bahan bakar minyak kelapa murni. Parameter kinerja tarik yang diuji adalah slip roda (wheel slipage), gaya tarik (drawbar pull). kecapatan maju dan tenaga tarik (drawbar power) pada lintasan uji dari beton dan tanah. Disamping itu juga dilakukan uji kinerja pengolahan tanah menggunakan bajak singkal. Hasil pengujian kinerja tarik pada lintasan beton menunjukkan bahwa gaya tarik maksimum yang dihasilkan adalah sebesar 1,21 kN pada kecapatan 0,92 m/s dengan nilai tenaga tarik maksimum adalah 1,21 kW pada saat slip roda 10,87 %, sedangkan gaya tarik maksimum pada lintasan tanah adalah 1,37 kN pada kecepatan 0,79 m/s dengan nilai tenaga tarik maksimum 0,71 kW pada saat nilai slip roda 22,25%. Hasil pengukuran kinerja pengolahan tanah diperoleh efisiensi lapang sebesar (84,66%) dimana hal ini tidak berbeda jauh dari pengujian menggunakan bahan bakar solar. | en |
