dc.description.abstract | Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan kayu dari hutan rakyat berdiameter kecil adalah pembuatan produk komposit, salah satunya papan partikel. Seperti diketahui bahwa produk papan partikel juga berasal dari kayu yang mengandung selulosa. Oleh karena itu, pengujian keawetan papan partikel dari kayu sengon, cempaka, dan manglid perlu dilakukan untuk mengetahui kelas keawetannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keawetan papan partikel kerapatan rendah dan sedang kayu sengon, cempaka, dan manglid. Penelitian ini menggunakan papan partikel sengon, cempaka dan manglid dengan kerapatan target 0,4 g/cm3 dan 0,6 g/cm3. Papan partikel ini dibuat dengan penambahan perekat Urea Formaldehida (12%) dan parafin (2%). Papan partikel berkerapatan rendah yaitu 0,4 g/cm3 sedangkan papan partikel kerapatan sedang yaitu 0,6 g/cm3. Pengujian keawetan papan partikel ini mengacu pada SNI 01.7207-2006 dan JIS K 1571-2004 dengan rayap yang digunakan adalah Coptotermes curvignathus Holmgren. Respon yang dukur dalam pengujian ini antara lain kehilangan berat, feeding rate dan mortalitas rayap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas keawetan papan partikel kerapatan sedang lebih tinggi dibandingkan papan partikel kerapatan rendah. Berdasarkan hasil kedua metode pengujian SNI dan JIS maka papan partikel sengon kerapatan rendah paling tidak awet dengan nilai kehilangan berat paling besar (7,51% untuk SNI dan 2,75% untuk JIS) sedangkan papan partikel manglid kerapatan sedang yang paling awet dengan kehilangan berat yang paling sedikit (2,39% untuk SNI dan 1,05% untuk JIS). Kelas keawetan papan partikel sengon kerapatan rendah adalah III. Kelas keawetan papan partikel sengon kerapatan sedang, papan partikel cempaka dan papan partikel campuran kerapatan rendah adalah II. Kelas keawetan papan partikel cempaka kerapatan sedang, papan partikel manglid kerapatan rendah dan sedang, serta papan partikel campuran kerapatan sedang adalah I. Nilai feeding rate tertinggi menggunakan metode SNI adalah papan partikel sengon kerapatan rendah (78,33 μg/ekor/hari untuk SNI dan 16,67 μg/ekor/hari untuk JIS) dan feeding rate terendah pada papan partikel manglid kerapatan rendah (26,19 μg/ekor/hari untuk SNI dan 8,21 μg/ekor/hari untuk JIS). Rata-rata nilai persentase mortalitas rayap contoh uji semua papan partikel pada pengujian keawetan menggunakan metode SNI dan JIS sebesar 100%. | en |