Show simple item record

dc.contributor.advisorMutaqin, Kikin Hamzah
dc.contributor.advisorSartiami, Dewi
dc.contributor.authorFaridah, Didah
dc.date.accessioned2012-01-10T02:06:52Z
dc.date.available2012-01-10T02:06:52Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52832
dc.description.abstractJambu biji (Psidium guajava L.) di Indonesia pada mulanya hanya merupakan tanaman pekarangan dan pembatas kebun saja. Sejak dikenal jambu biji Bangkok, usaha tani jambu biji secara komersial pada areal yang luas mulai dibudidayakan secara intensif di Indonesia. Penambahan luas area pertanaman dan budidaya monokultur berpotensi menyebabkan permasalahan hama dan penyakit baru atau meningkatnya masalah hama dan penyakit yang telah ada sehingga diperlukan informasi yang lebih lengkap mengenai hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman jambu biji. Penelitian ini bertujuan mengamati intensitas dan luas serangan hama dan penyakit tanaman jambu biji, mengidentifikasi hama dan patogen penyebabnya serta mengetahui teknik budidaya jambu biji di Kecamatan Rancabungur dan kampus IPB Darmaga Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan di tiga lahan pertanaman jambu biji dengan umur tanaman yang berbeda yaitu 4,5 bulan, 1,5 tahun, dan 4,5 tahun di Desa Bantarjaya. Contoh hama dan penyakit berikut gejala diambil dari ketiga lahan pengamatan, lahan jambu biji di sekitarnya, dan dua lahan kampus IPB Darmaga kemudian diidentifikasi di laboratorium. Informasi mengenai teknik budidaya dan pengelolaan terhadap hama dan penyakit tanaman jambu biji diperoleh melalui survei terhadap 20 petani responden. Organisme pengganggu tanaman (OPT) yang ditemukan pada pertanaman jambu biji adalah tungau (Acarina: Tetranychidae dan Mycobatidae), Valanga spp., Helopeltis sp., kepik penghisap pucuk (Hemiptera: Coreidae dan Tessaratomidae), Lawana candida, kutukebul (Hemiptera: Aleyrodidae), Aphis gossypii, Icerya seychellarum, Coccus viridis, kututempurung hitam, Aspidiotus destructor, kutu perisai spesies 1, kutu putih (Hemiptera: Pseudococcidae), kumbang moncong (Coleoptera: Curculionidae), kumbang penggerek buah (Coleoptera: Nitidulidae), Bactrocera carambolae, ulat pucuk (Lepidoptera), ulat penggulung daun (Lepidoptera), Trabala spp., ulat api (Lepidoptera: Limacodidae), ulat penggerek batang (Lepidoptera: Metarbelidae), ulat kantung (Lepidoptera: Psychidae), ulat penggerek buah (Lepidoptera: Pyralidae), dan Attacus atlas. OPT yang berpotensi sebagai hama penting yang menyebabkan kerugian secara langsung adalah lalat buah, ulat pucuk, kumbang penggerek buah, kutu putih, dan ulat penggerek buah. Namun OPT lainnya seperti Helopeltis sp., hama menusuk menghisap lain, dan hama menggigit-mengunyah juga berpotensi sebagai penyebab kehilangan hasil karena berpotensi dapat menyebarkan inokulum patogen di pertanaman. Penyakit yang ditemukan adalah penyakit antraknosa, bercak daun kelabu dan kanker buah Pestalotia, karat merah, busuk buah Botryodiplodia, penyakit layu, embun jelaga, bercak merah daun, dan kerusakan fisik mekanis pada buah. Budidaya yang dilakukan oleh petani di Rancabungur masih beragam. Pemupukan dan aplikasi pestisida yang dilakukan bergantung pada keadaan ekonomi petani. Pembungkusan buah merupakan salah satu pengelolaan hama dan penyakit yang intensif dilakukan oleh petani terutama untuk mencegah serangan hama lalat buah.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleHama dan penyakit tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) di Kecamatan Rancabungur dan Kampus IPB Darmaga Bogoren


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record