Characterization and Modification of Natural Zeolites as Media Material Detection, Case Studies: Hexavalent Chromium
Karakterisasi dan Modifikasi Zeolit Alam sebagai Bahan Media Pendeteksi. Studi Kasus : Kromium heksavalen
Abstract
Zeolites are widely used for various agricultural applications and industrial catalysts. An abundant amount of natural zeolite has not been widely utilized. So this study aims to characterize and to modify surface of natural zeolite samples from Indonesia. The zeolite samples contain some impurities, chraracterized by X-ray diffraction (XRD) pattern. Acid and alkaline modification do not alter the structure of the the zeolite significantly, for samples from Bayah and Cikalong. Modification both samples using barium cation do not increase the adsorption capacity of Cr(VI), although adsorption of barium cation occurs on to zeolite surface. Surface modification using iron ion yield significant adsorption of anion Cr (VI) on to the zeolite. This is characterized by the change of XRD peak patterns Zeolit adalah mineral mikroporous yang terbentuk dari abu gunung berapi dan garam laut selama jutaan tahun dan terdapat dalam jumlah yang melimpah dihampir semua belahan bumi. Zeolit sendiri juga terdapat di indonesia, karena keadaan alam indonesia yang sangat kaya akan gunung berapi, yang merupakan sumber utama abu vulkanik yang mengalami transformasi menjadi zeolit alam. Pemanfaatan zeolit yang paling besar adalah untuk proses penjerapan, yaitu sebagai adsorben disebabkan sifat dari jerapan zeolit yang merupakan kombinasi dari pertukaran ion dan penyaring molekul yang dapat di modifikasi. Salah satu proses penjerapan pencemar yang sering dilakukan adalah terhadap senyawa pencemar kromium. Penggunaan kromium yang luas memicu terjadinya pencemaran yang diakibatkan oleh limbah kromium. Kromium yang dapat mencemari adalah kromium dengan spesi kromium trivalen Cr(III) dan spesi kromium heksavalen Cr(VI). Penghilangan kromium selalu dihadapkan pada kendala adanya dua bentuk spesi krom yang terjadi. Tahapan penghilangan spesi kromium apapun harus didahului dengan proses deteksi keberadaan jenis spesi kromium agar proses pemisahan kromium yang akan dilakukan berjalan dengan baik. Beragam cara spesiasi telah dilakukan antara lain dengan menggunakan cara elektrokimia, spektrofotometri, kromatografi, spektroskopi massa, spektrometri serapan atom, dan jerapan fase padat.