Study on Backscatter Characteristic of ALOS PALSAR Imagery Within Tropical Rain Forest
Kajian Karakteristik Backscatter Citra Alos Palsar pada Hutan Hujan Tropis
Abstract
This study examined the relationship between variables of forest stand and backscatter magnitude of ALOS PALSAR having pixel size of 6.25 x 6.25 meters and 50 x 50 meters. The main objective of this study is to identify the variable of stand that significantly affect the magnitude of backscatter in different spatial resolution. The study was carried out in dry land tropical forest located in Dairi Regency, North Sumatera Province, this study found that the variable of stands that influence the backscatter are (1) basal area of tree, biomass of tree and height of tree for resolution of 6.25 m, and (2) basal area of tree and biomass of tree for resolution 50 x 50 meters. These variables provides dominant influence on the backscatter magnitude. The study found that discriminating stand classes base on the above mentioned variables in quite prospective, providing accuracy more than 85% particularly in using a resolution of 50 x 50 meters, however less accuracy is provided by ALOS PALSAR imagery with higher spatial resolution. Data Kementerian Kehutanan tahun 2010 menyebutkan bahwa luas kawasan hutan Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan tentang penunjukan kawasan hutan dan perairan provinsi adalah 133 300 543 ha. Informasi sumberdaya hutan yang lengkap, tepat waktu dan handal diperlukan untuk pengelolaan kawasan hutan yang sangat luas. Informasi tentang sumberdaya hutan dapat diperoleh dengan cara inventarisasi hutan, baik yang dilaksanakan secara langsung maupun dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Penginderaan jauh memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode inventarisasi secara terestris. Metode penginderaan jauh sangat cocok untuk areal yang luas karena inventarisasi dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu, kelebihan metode penginderaan jauh lebih hemat biaya, hemat waktu serta hemat tenaga kerja. Berdasarkan sifat sumber energi elektromagnetik yang digunakan, teknologi penginderaan jauh terdiri dari penginderaan jauh pasif (passive remote sensing) dan penginderaan jauh aktif (active remote sensing). Karena kelebihan penginderaan jauh aktif mampu menembus tutupan awan pada musim hujan dan gangguan asap pada musim kemarau, maka teknologi ini dipandang sesuai dengan kondisi iklim di Indonesia. Pada penelitian ini digunakan citra Phased Array type L-band Synthetic Aperture Radar (PALSAR) yaitu salah satu citra satelit Advanced Land Observing Satellite (ALOS) yang diluncurkan oleh Negara Jepang pada tahun 2006.
Collections
- MT - Forestry [1373]