Show simple item record

dc.contributor.advisorNawawi, Deded Sarip
dc.contributor.authorNugraha, Dwi Rama
dc.date.accessioned2011-12-09T03:23:14Z
dc.date.available2011-12-09T03:23:14Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52298
dc.description.abstractPenyakit demam berdarah adalah salah satu penyakit yang penularannya melalui perantara nyamuk. Indonesia yang terletak di daerah tropis merupakan negara dengan kasus penyakit demam berdarah tertinggi di Asia Tenggara (WHO 2009). Hingga saat ini belum ada vaksin khusus untuk mengobati penyakit demam berdarah. Pengendalian penyebaran penyakit ini dilakukan dengan mengontrol vektornya yaitu nyamuk Aedes aegypti dengan menggunakan insektisida, misalnya Abate berbahan aktif Temephos. Bahan insektisida tersebut walaupun memiliki efektitas yang tinggi, akan tetapi bisa berdampak negatif terhadap lingkungan dan menimbulkan resistensi dari organisme target. Salah satu cara untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan penggunaan insektisida alami yang lebih ramah lingkungan. Salah satu bahan alam yang berpotensi sebagai insektisida nyamuk adalah ekstrak kayu Jati yang mengandung bahan utama tektoquinon. Hal ini didasarkan pada sifat tektoquinon yang bersifat racun baik terhadap mikroorganisme dan jamur. Penelitian ini bertujuan menguji efektifitas ekstrak kayu jati sebagai larvasida nyamuk A. aegypti sebagai dasar pengembangan bahan alam untuk insektisida alami pengendali penyebaran penyakit demam berdarah. Ekstrak kayu Jati (Tectona grandis L.f) disiapkan dari bagian kayu teras Jati berumur 45 tahun. Ekstraksi dilakukan dengan metoda sokhletasi menggunakan pelarut campuran ethanol dan toluen. Pengukuran kadar tektoquinon dalam ekstrak dilakukan dengan alat Pyrolisis Gas-Chromatography Spektofotometer Massa (Pyr. GC-MS). Kadar tektoquinone dinyatakan sebagai konsentrasi relatif terhadap seluruh senyawa terukur dalam ekstrak. Pengujian efektifitas larvasida ekstrak kayu Jati terhadap jentik nyamuk A. aegypti (instar-IV) dilakukan dengan uji bioassay. Konsentrasi ekstrak kayu Jati yang dipakai adalah 1,0; 2,5; 5,0; 7,5; 10,0; 12,5; dan 15 μg/m. Nilai mortalitas jentik nyamuk dihitung sebagai dasar penentuan nilai lethal concentration (LC50 dan LC90). . Ekstrak kayu Jati dengan senyawa utama 2-methyl-anthraquinon (tektoquinone) efektif sebagai larvasida jentik nyamuk A. aegypti. Nilai LC50 dan LC90 ekstrak jati terhadap jentik nyamuk demam berdarah masing-masing setara senyawa aktif 2-methyl-anthraquinone 9,69 μg/ml dan 12,68 μg/ml. Nilai tersebut setara dengan 27,66 μg/ml (LC50) dan 36,19 μg/ml (LC90) ekstrak kayu jati atau 165,43 μg/ml (LC50) dan 216,45 μg/ml (LC90) serbuk kayu jati. Berdasarkan nilai LC tersebut, ekstrak kayu Jati termasuk larvasida nabati dengan efektifitas tinggi sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai larvasida nyamuk A. aegypti untuk pengendalian penyebaran penyakit demam berdarah.en
dc.subjectEkstrak kayu jatien
dc.subjecttectoquinoneen
dc.subjectlarvasidaen
dc.subjectlarva nyamuken
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleEkstrak Kayu Jati (Tectona grandis L.f) sebagai Bio-Larvasida Jentik Nyamuk Demam Berdarah (Aedes aegypti)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record