Show simple item record

Conservation Education Program for Members of Family Welfare Empowerment in Cilincing, North Jakarta.

dc.contributor.advisorMasyud,Burhanuddin
dc.contributor.advisorMeilani,Resti
dc.contributor.authorKaryadi, Bagas Ardyantoro
dc.date.accessioned2011-12-09T02:58:28Z
dc.date.available2011-12-09T02:58:28Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52292
dc.description.abstractConservation education is needed to make changes in knowledge, attitudes, behaviors and decisions of each individual, in line with the principles of conservation. The Family Welfare Empowerment, well known as PKK, is an organization which members are women or mothers. PKK was chosen as the target group of conservation education program based on consideration that mothers is educators for their children so they can teach about the principles of conservation in the family. In addition, as an organization, PKK has strategic role in conveying the principles of conservation to other community members in the neighborhood. This research was conducted at Cilincing because it was urban area that can affect the conditions of mangrove ecosystem. This study aimed at designing conservation education programs based on the characteristics of the target group and their environment, which focuses on improving waste management techniques to reduce water pollution at Cilincing. This study used a qualitative approach. Data was collected through structured interviews using questionnaires, semistructured interviews, documents study, and focused observations with documentation. The results showed that the percentage of respondents who gave answers which most similar to the expected response was as much as 25,2% on the cognitive aspects, 75.7% on the affective aspect, and 49.2% on the psychomotor aspects. Arikunto (1996) stated that if the percentage of respondents who gave answers that close to the expected response were less than 55% of all respondents, it is classified in the category of "less". Therefore, the subjects of conservation education programs was to focus on the cognitive and psychomotoric aspects of the target group, particularly in dealing with water pollution and waste management. The theme of the conservation education program was Mothers, The Hero of Environment, which consists of three main programs, namely The Environment of Jakarta is My Friend, Harvesting the Waste, and My Children for My Environment. Conservation education program would be implemented in eight sessions for eight weeks, as part of the additional PKK activities in the II Work Group and IV Work Group.en
dc.description.abstractPendidikan konservasi diperlukan untuk melakukan perubahan pada pengetahuan, sikap, dan perilaku serta keputusan-keputusan dari tiap-tiap individu agar dapat selaras dengan prinsip-prinsip konservasi. PKK yang beranggotakan para perempuan atau ibu, dipilih sebagai kelompok sasaran pendidikan konservasi berdasarkan pertimbangan bahwa para ibu memiliki peran sebagai pendidik bagi anak-anak mereka sehingga bisa turut mengajarkan prinsip-prinsip konservasi di dalam keluarga. Selain itu sebagai sebuah organisasi, PKK memiliki peran strategis dalam menyampaikan prinsip-prinsip konservasi kepada anggota masyarakat lainnya di lingkungan tempat tinggalnya. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cilincing karena merupakan wilayah perkotaan yang dapat mempengaruhi kondisi ekosistem mangrove di muara sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain rancangan program pendidikan konservasi sesuai karakteristik kelompok sasaran dan lingkungannya yang difokuskan untuk memperbaiki teknik penanganan sampah guna mengurangi pencemaran air di Kelurahan Cilincing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara terstruktur dengan kuesioner, wawancara semiterstruktur, studi dokumen, dan observasi terfokus dengan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase jumlah responden yang memberikan jawaban yang mendekati jawaban yang diharapkan pada aspek kognitif sebanyak 25,2%, aspek afektif sebanyak 75,7%, dan aspek psikomotorik sebanyak 49,2%. Arikunto (1996) menyatakan bahwa apabila persentase jumlah responden yang memberikan jawaban yang mendekati jawaban yang diharapkan kurang dari 55% dari seluruh responden, maka tergolong dalam kategori ”kurang”. Oleh karena itu, bobot materi program pendidikan konservasi lebih ditekankan pada aspek kognitif dan aspek psikomotorik kelompok sasaran, terutama dalam mengatasi pencemaran air dan penanganan sampah. Program pendidikan konservasi yang dirancang bertemakan Kelestarian Lingkungan di Telapak Kaki Ibu, yang terdiri dari tiga program utama, yaitu Lingkungan Jakarta Sahabatku, Memanen Sampah, dan Anakku untuk Lingkunganku. Program pendidikan konservasi ini akan dilaksanakan dalam delapan pertemuan selama delapan minggu. Program ini akan dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan tambahan PKK dalam Pokja II dan Pokja IV.
dc.subjectconservation educationen
dc.subjecturban communitiesen
dc.subjectCilincing PKKen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleRancangan Program Pendidikan Konservasi bagi Anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kelurahan Cilincing, Jakarta Utaraen
dc.titleConservation Education Program for Members of Family Welfare Empowerment in Cilincing, North Jakarta.


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record