Bioaktivitas zat ekstraktif kayu teras surian (Toona sureni merr.) Terhadap artemia salina leach.
Heartwood Extractive Bioactivity of Surianwood (Toona sureni Merr.) to the Artemia salina Leach
Abstract
INTRODUCTION. In cases to restore Indonesian forest condition, Indonesian Forestry Department ask for people participation for planting the trees trough some of its program. People should attracted to get involved in the plantation by given the information of multifunction species. Surianwood (Toona sureni Merr.) and Cederwood (Cedrela odorata Linn.) are the examples of multifunction tree species that having potention of biological activities, including as an anticancer. ANALYSIS AND METHOD. The heartwood extracts for both Bogor-surianwood and Kuningan-surianwood are tested in Brine Shrimp Lethality Test. The mortality percentage are analyzed with the Minitab 14 for windows program to get the lethality concenteration 50% value. The compounds of the most active extract from each species are analyzed in Pyr-GC-MS. RESULT AND DISCUSSION. The LC50 values showed that every fraction of extracts are active, except the metanol fraction of Kuningan-Surianwood extract. The most active extract is the n-hexane extract of Kuningan-surianwood with the lowest LC50 Keyword: Surianwood, bioactivity, Artemia salina. values (37,95 μg/ml). Chemical compound analysis showed that dominant chemical compounds have responsibilities to the biological activity of the extract, including as an anticancer. Perbaikan kondisi kehutanan Indonesia terus diupayakan pemerintah Indonesia melalui Departemen Kehutanan dengan beberapa programnya, gerakan rehabilitasi hutan dan lahan (Gerhan) dan program pembangunan hutan tanaman rakyat (HTR). Spesies pohon multifungsi yang disarankan adalah surian (Toona sureni Merr.). Jenis lain dari genus Toona, T. sinensis memiliki zat ekstraktif yang berpotensi sebagai antikanker. Tidak menutup kemungkinan surian juga memiliki potensi sebagai antikanker. Penyeleksian potensi ekstrak sebagai antikanker dapat dilakukan dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT). Penelitian ini bertujuan menguji bioaktivitas zat ekstraktif kayu teras surian (T. sureni) hasil ekstraksi maserasi bersinambung dan analisis senyawa kimia dalam ekstrak teraktif. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama adalah persiapan bahan baku serbuk kayu surian dan ceder. Tahap kedua adalah ekstraksi serbuk kayu dengan maserasi bersinambung dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Tahap ketiga adalah tahapan pengujian. Pengujian yang dilakukan meliputi perhitungan kadar ekstrak kayu, uji bioaktivitas dengan BSLT, dan analisis komponen kimia dengan gas chromatography mass spectrometry pyrolysis (Pyr-GC-MS). Hasil pengujian BSLT menunjukan bahwa ekstrak surian asal Kuningan terlarut n-heksana tergolong paling aktif dengan nilai LC50 yang paling rendah (37,95 μg/mL). Pada ekstrak surian asal Bogor, fraksi etil asetat menjadi fraksi paling aktif dibandingkan fraksi lainnya dengan nilai LC50 43,54 μg/mL. Berdasarkan nilai LC50 , seluruh fraksi ekstrak tergolong aktif kecuali pada ekstrak metanol kayu teras surian asal Kuningan. Hasil analisis komponen kimia dan kajian pustaka terhadap senyawa kimia tersebut menunjukkan bahwa, senyawa-senyawa dominan pada masing-masing ekstrak memiliki berbagai aktivitas biologis dan berpotensi untuk investigasi lebih lanjut.
Collections
- UT - Forestry Products [2376]