Show simple item record

The Effect of Variety and Density Cajuput Leaf (Melaleuca leucadendron Linn.) In The Kettle on Oil Yield and Quality of Cajuput Oil.

dc.contributor.advisorSyafi’i,Wasrin
dc.contributor.authorArnita, Pristy
dc.date.accessioned2011-11-23T02:49:13Z
dc.date.available2011-11-23T02:49:13Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51918
dc.description.abstractINTRODUCTION : Cajuput oil known as essensial oil from Indonesia which has so many benefits, both for external and internal treatment. Cajuput oil quality is determined by the value of cineol content. The value of cineol content can be affected by several things including the variety and density of cajuput leaves in the kettle. A variety of cajuput leaves consists of red buds and white buds. While in its processing, the density of leaves into the kettle should be regulated in order to achieve optimum capacity. This research aims to determine the optimal yield of each varieties and densities of leaves in the kettle, and know the physico-chemical properties of cajuput oil are produced. MATERIAL AND METHOD : The material that is used in this research are the leaves of cajuput (Melaleuca leucadendron Linn) aged 5 months with those varieties are red buds and white buds as a raw material for making cajuput oil. The tool that used on this method is water and steam distillation. Distillation carried out for 4 hours. The density of the leaves are 0.17 gr/cm3, 0.26 gr/cm3, and 0.35 gr/cm3, wherein for each distillation consists of two varieties (white buds and red buds). Observation is made yield of oil produced, specific gravity, refraction index, optical cycles, solubility in 70% ethanol, and cineol content. RESULT : Result of the research shows the cajuput oil yield from cajuput leaf is approximately about 0.84% - 1.21%. Optimum yield value have found in the density of leaves in the kettle for 0.17 gr/cm3 with white buds, and lowest on the density of leaves in the kettle for 0.35 gr/cm3 with red buds. The yield of cajuput oil decreases with increasing density of leaves in the kettle. Buds white varieties have higher yield on any distillation compared with red buds. Based on the Standard National Indonesia SNI 06-3954-2006, physico-chemical properties of cajuput oil that are specific gravity, refractive index, optical cycles, and solubility in 70% ethanol entered into the standard SNI, but at density of 0.35 g/cm3 values of cineol content has lower value than SNI standard. While the EOA (Essential Oil Association), the value of specific gravity and optical cycles are entered into the standard EOA.en
dc.description.abstractMinyak kayu putih termasuk salah satu jenis minyak atsiri khas Indonesia. Minyak ini diketahui memiliki banyak khasiat, baik untuk pengobatan luar maupun pengobatan dalam. Kualitas minyak kayu putih ditentukan oleh besarnya kadar sineol. Besarnya kadar sineol yang didapatkan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah varietas dan kerapatan daun kayu putih dalam ketel. Varietas daun kayu putih dibedakan menjadi dua yaitu daun yang berkuncup merah dan putih. Sedangkan dalam pengolahannya, kerapatan daun ke dalam ketel perlu diatur agar mencapai kapasitas yang optimum dan merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen yang optimal dari setiap varietas daun dan kerapatan daun dalam ketel yang digunakan, dan mengetahui sifat fisiko-kimia minyak kayu putih yang dihasilkan. Bahan baku yang digunakan adalah daun kayu putih (Melaleuca leucadendron Linn) berumur 5 bulan dengan varietas daun berkuncup putih dan daun berkuncup merah sebagai bahan baku pembuatan minyak kayu putih. Alat yang digunakan adalah alat penyuling kukus (Water and Steam Distillation). Penyulingan dilakukan selama 4 jam. Kerapatan daun yang digunakan masingmasing sebesar 0,17 gr/cm3, 0,26 gr/cm3, dan 0,35 gr/cm3, dimana masing-masing penyulingan dengan kerapatan daun dalam ketel yang sama terdiri dari dua varietas daun yaitu daun berkuncup putih dan berkuncup merah. Pengamatan yang dilakukan adalah rendemen, pengujian bobot jenis, indeks bias, putaran optik, kelarutan dalam etanol 70%, dan kadar sineol. Rendemen yang dihasilkan berada pada kisaran (0,84% - 1,21%). Nilai rendemen optimum terdapat pada kerapatan daun dalam ketel sebesar 0,17 gr/cm3 dengan kuncup putih, dan terendah pada kerapatan daun dalam ketel sebesar 0,35 gr/cm3 dengan kuncup merah. Rendemen minyak kayu putih semakin menurun seiring dengan bertambahnya kerapatan daun dalam ketel. Varietas kuncup putih memiliki rendemen lebih tinggi pada setiap pemasakan dibandingan dengan kuncup merah. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 06-3954-2006, sifat fisiko-kimia minyak kayu putih yaitu bobot jenis, indeks bias, putaran optik, dan kelarutan dalam etanol 70% memiliki nilai yang memenuhi SNI, kecuali pada kadar sineol pada kerapatan 0,35 gr/cm3 memiliki nilai yang lebih rendah dari standar SNI. Sedangkan pada EOA (Essensial Oil Association) nilai bobot jenis, dan putaran optik saja yang masuk ke dalam standar EOA.
dc.subjectcajuput leafen
dc.subjectvarieties of leavesen
dc.subjectleaf density in the kettleen
dc.subjectphysic chemical propertiesen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePengaruh varietas dan kerapatan daun kayu putih (melaleuca leucadendron linn.) Dalam ketel terhadap rendemen dan mutu minyak kayu putihen
dc.titleThe Effect of Variety and Density Cajuput Leaf (Melaleuca leucadendron Linn.) In The Kettle on Oil Yield and Quality of Cajuput Oil.


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record