Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (hhbk) oleh masyarakat desa sekitar hutan di IUPHHK-HA PT. RATAH TIMBER Samarinda, Kalimantan Timur
Non Timber Forest Products (NTFPs) Utilization by village society around forest in IUPHHK-HA PT. Ratah Timber, Samarinda, East Borneo.
Abstract
Forest products in the form of multi-commodity goods namely timber forest products, non-timber forest products (NTFPs), and services. Non-timber forest products have been used by communities around the forest. Besides NTFPs being readily available and does not require complicated technology to get it also because of NTFPs can be obtained free of charge and has an important economic value. This explains the existence of most NTFPs are believed to intersect with the interests of forest communities to fulfil their alive need. The objectives of this research are: to determine the types of forest products is utilized by the people, to know the level of public utilization of forest products, and to know the level of understanding of rural communities around the forests about sustainable utilization of forest resources. Sampling method was performed using purposive sampling method. Respondents were selected two villages namely Mamahak Teboq Village and Lutan Village each number 30 respondents. Data collection is obtained from interviews, literature studies, field observation, and statistical data. Data calculation on value of forest product by tabulated in a qualitative analysis, based on the price, and community understanding using percentage and Likert scale. The types of non-timber forest products (NTFPs) are utilized by people living around forest are the plant NTFPs, include: rattan, rubber, earth peg, yellow root, orchid, ginseng, ant nests, fungal, and the animal NTFPs, such as: wild boar, deer, antelope, deer, porcupines, monkeys, and honey. The value of the benefits of non-timber forest products (NTFPs) obtained by the respondents in the Village Mamahak Teboq Rp. 1.8348 billion, - / year and in the Village Lutan Rp. 744.69 million, -/tahun. Contribution of NTFP utilization of total revenue earned Household respondents Mamahak Teboq Village for 86.1% and respondents in the Lutan Village for 76.3%. The amount of the contribution of NTFPs indicate the level utilization of NTFPs still high and sustain community still dependence on NTFPs. People's understanding of the utilization of forest resources liqueur based Likert scale is high which is an average score of 2.78. People understand that by utilizing forest resources can constantly affect the availability of resources utilized. For that, the utilization of the resources needed to do sustainable forest by following the rules or regulations and seek other alternatives to increase revenue Hasil hutan bersifat multi komoditas yang berupa barang, yaitu: hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu (HHBK) serta jasa lingkungan. Hasil hutan bukan kayu telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar hutan. Selain karena HHBK mudah diperoleh dan tidak membutuhkan teknologi yang rumit untuk mendapatkannya juga karena HHBK dapat diperoleh gratis dan mempunyai nilai ekonomi yang penting. Hal ini menjelaskan bahwa keberadaan HHBK diyakini paling bersinggungan dengan kepentingan masyarakat terutama masyarakat sekitar hutan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis hasil hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat, mengetahui tingkat pemanfaatannya terhadap hasil hutan, dan mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan sumber daya hutan yang lestari. Metode pengambilan sample dilakukan dengan purposive sampling dengan kriteria responden yang dipilih adalah responden yang langsung memanfaatkan HHBK. Responden yang dipilih berasal dari 2 desa, yaitu: Desa Mamahak Teboq dan Desa Lutan masing-masing berjumlah 30 responden. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, studi literatur, dan data statistik. Analisis data yang digunakan adalah analisis tabulasi secara kualitatif, metode penilaian berdasarkan harga dan untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat dilakukan dengan persentase dan skala likert. Jenis-jenis HHBK yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar hutan adalah HHBK nabati, meliputi: rotan, getah karet, pasak bumi, akar kuning, anggrek, gingseng, sarang semut, jamur dan HHBK hewani, seperti: babi hutan, rusa, kijang, kancil, landak,lebah madu, dan monyet beruk. Nilai manfaat HHBK yang diperoleh responden di Desa Mamahak Teboq sebesar Rp. 1.834.800.000,- /tahun dan di Desa Lutan nilai manfaat yang diperoleh adalah sebesar Rp. 744.690.000,- /tahun. Kontribusi pemanfaatan HHBK terhadap pendapatan total Rumah Tangga yang diperoleh responden Desa Mamahak Teboq sebesar 86,1%, sedangkan responden di Desa Lutan 76,3%. Besarnya kontribusi pemanfaatan HHBK tersebut menunjukkan bahwa masih besarnya tingkat pemanfaatan dan ketergantungan mayarakat terhadap HHBK. Pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan sumber daya hutan yang lestari berdasarkan skala likert tergolong tinggi dengan rata-rata skor sebesar 2,78. Masyarakat memahami bahwa dengan memanfaatkan sumber daya hutan secara terus-menerus dapat mempengaruhi ketersediaan sumber daya yang dimanfaatkan. Untuk itu, perlu dilakukannya pemanfaatan sumber daya hutan yang lestari dengan mengikuti kaidah atau peraturan-peraturan yang berlaku dan mencari alternatif lain untuk menambah pendapatan.
Collections
- UT - Forest Management [2990]