Show simple item record

Growth of Potato Plants (Solanum tuberosum L.) var. Atlantic and Super John in Response to Lighting Period of Fluorescent Lamp in Aeroponic System.

dc.contributor.authorMa'rufatin, Anies
dc.date.accessioned2011-10-25T07:22:12Z
dc.date.available2011-10-25T07:22:12Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51395
dc.description.abstractThis study was conducted to find out responses of growth of seed potato (Solanum tuberosum L. var. Atlantic and Super John) to different lighting period of fluorescent lamp in an aeroponic system. The light source was provided by 40 W fluorescent lamps under 12 and 24 hours lighting. The total power was 320 W (8x 40 W) for 2.4 m2 with the distance between the light sources (lamps) and the plants was 30 cm. In this aeroponic system, the environmental condition which had low light intensity (average of 1149 lux or 9 W/m2.) and low humidity (48-53%) resulted a negative impact to the plant growth. The range of diurnal room temperature was 20.0 . 26.5 ¢ªC. Water was automatically sprayed for 13 seconds at 7 minutes interval to ensure the plant has sufficient water and nutrients. Plant growth was measured from total number of leaves. The study resulted that 24 hours lighting period had better effect on growth than 12 hours lighting period. The growth of Atlantic variety was better than Super John in response to the low intensity of light shown by higher leaf number both in 12 hours and 24 hours lighting period.en
dc.description.abstractBenih kentang (Solanum tuberosum L.) dapat dibudidayakan dengan sistem aeroponik. Aeroponik merupakan suatu media untuk membudidayakan tanaman dengan cara digantungkan di udara. Sistem aeroponik dilakukan dalam lingkungan buatan. Dalam lingkungan buatan, untuk mendapatkan syarat iklim bagi tumbuhan perlu diperhatikan kebutuhan suhu, kelembaban dan intensitas cahaya. Kebutuhan intensitas cahaya diberikan oleh lampu fluorescent (TL) 40 W. Perlakuan yang diberikan yaitu membedakan periode pencahayaan antara pencahayaan 12 jam dan 24 jam. Selain itu, perlakuan yang digunakan adalah varietas Atlantis dan varietas Super John. Daya lampu yang digunakan adalah 320 W (8 x 40 W) untuk 2.4 m2 luas media tanam dengan jarak 30 cm dari sumber cahaya. Pengukuran intensitas yang dilakukan dengan luxmeter diperoleh rata-rata hanya 1149 lux atau 9 W/m2.Suhu yang terukur dalam lingkungan buatan untuk aeroponik berkisar antara 20.0 . 26.5¢ªC dan kelembaban yang terukur antara 48 - 53%. Suhu udara relatif tidak terlalu tinggi, namun cahaya yang sangat rendah menjadi kendala utama pertumbuhan tanaman kentang pada percobaan aeroponik ini. Kebutuhan air dan nutrisi tanaman kentang diperoleh dari sprayer dengan durasi 13 detik setiap 7 menit secara otomatis. Indikator pertumbuhan tanaman yang digunakan adalah jumlah daun. Pencahayaan 24 jam mempengaruhi respon pertumbuhan yang lebih baik daripada pencahayaan 12 jam. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah daun yang telah terukur selama waktu pengamatan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectSuper Johnen
dc.subjectAtlantisen
dc.subjectintensitas cahayaen
dc.subjectaeroponiken
dc.subjectkentangen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectkentangid
dc.subjectaeroponikid
dc.subjectintensitas cahayaid
dc.subjectSuper John
dc.subjectAtlantis
dc.titleRespon Pertumbuhan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Atlantis dan Super John dalam Sistem Aeroponik terhadap Periode Pencahayaanid
dc.titleGrowth of Potato Plants (Solanum tuberosum L.) var. Atlantic and Super John in Response to Lighting Period of Fluorescent Lamp in Aeroponic System.en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record