Show simple item record

dc.contributor.authorHartawan, Risza
dc.date.accessioned2011-08-23T05:15:31Z
dc.date.available2011-08-23T05:15:31Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/49790
dc.description.abstractPermasalahan yang timbul dalam penggunaan semen cair kambing saanen adalah belum adanya komposisi bahan pengencer yang baik dan sesuai untuk mempertahankan kualitas dan femlitas spermatozoa. Beberapa usaha telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam penggunaan semen cair, di antaranya dengan penambahan berbagai macam gula, baik monosakanda, disakarida maupun trisakarida yang dianggap mampu mempertahankan kualitas semen cair kambing saanen, terutama dalam mempertahankan persentase motilitas, persentase hidup, persentase membran plasma utuh (MPU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penambahan berbagai dosis laktosa pada pengencer tris kuning telur dalam mempertahankan kualitas semen cair kambing saanen. Semen dikoleksi dan 5 ekor kambing saanen jantan menggunakan vagina buatan. Selanjutnya semen dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Semen yang berkualitas baik diencerkan menggunakan pengencer tris kuning telur dan dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu ketompok A merupakan pengencer tris tanpa laldosa (0 mM) sebagai kontrol dan kelompok B, C, D merupakan pengencer tris yang ditambah laktosa sebanyak 30 mM, 60 mM dan 90 mM. Parameter yang diamati adalah persentase motilitas, persentase hidup dan persentase MPU sampai hari ketiga penyimpanan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji wilayah berganda Duncans. Hasil penetitian menunjukkan sampai hari ketiga pengamatan, persentase motilitas spermatozoa secara berurutan adalah 46,50%; 28,00%; 11,67% dan 6,67% untuk ketompok A, B, C dan D. Analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (P<0,05) antara kelompok perlakuan dengan kontrol. Persentase hidup spermatozoa pada kefompok A, B, C dan 0 secara berturutan adalah 61,55%; 58,45%; 61,67% dan 41,95%. Terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) antara kelompok perlakuan D dengan kontrol A, namun tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) antara perlakuan B dan C dengan A. Persentase MPU selama 3 hari pengamatan untuk kelompok A, B. C dan D secara berurutan adalah 34,50%; 28,72%; 24,87% dan 18,98%. Terdapat perbedaan yang nyata (P<O,05) antara kelompok perlakuan dengan kontrol. Dengan demikian, penambahan berbagai dosis laktosa pada pengencer tris kuning telur tidak efektif dalam mempertahankan kualitas semen cair kambing saanen.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleEfektivitas Dosis Laktosa Dalam Pengencer Tris Kuning Telur Terhadap Kualitas Semen Cair Kambing Saanenen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record