Show simple item record

dc.contributor.authorNadeak, Hotmida D.K
dc.date.accessioned2011-08-22T07:28:01Z
dc.date.available2011-08-22T07:28:01Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/49786
dc.description.abstractKebutuhan masyarakat Indonesia akan protein gizi hewani cenderung meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Peternakan ayam merupakan salah satu alternatif yang baik tmtuk dikembangkan. Penyakit merupakan salah satu kendala dalam peternakan. Koksidiosis atau penyakit berak darah merupakan salah 5atu penyakit yang sering menyerang petemakan ayam dan menyebabkan kerugiall ekonomi pada petemakan ayam. Koksidiosis ini disebabkan oleh parasit protozoa dari famili Eimeriidae. Koksidiosis sekum disebabkan oleh spesies Eimeria tenella yang merupakan coccidia paling patogen pada ayam karen a menyebabkan diare herdarah dan kematian. Salah satu cara menanggulanginya adalah dongan menggunakan koksidiostat (Sulfaquinoksalin). Namun penggunaan yang terus menerus dapat menimbulkan resistensi dan residu pada daging dan telur. Oleh karena itu diperlukan obat alternatif pengganti preparat sulfa dengan tanaman bandotan (Ageratum conyzoides Linn). Bandotan mengandung zat aktif seperti flavonoid, cumarin, saponin, tanin, alkaloid dan minyak atsiri. Khasiat dan kegunaannya yaitu sebagai antiinflamasi, obat luka baru, antidiare, obat sakit perut, obat penurun panas, anti bakteri, anti disentri. Hewan percobaan yang digunakan adalah 54 ekor ayam jantan petelm Galm Dekalb berumur dua minggu yang diberi berbagai dosis bandotall per oral. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penghitungan jurnlah skizol1, makrogamet, rnikrogamet dan ookista pada hari ke-6, 9 dan 14 setelah infeksi dari, jaringan sekurn ayam yang dibuat preparat histopatologi dan diperiksa secara mikroskopis dengan pembesaran 400x. HasH penelitian menunjukkan hahwa pemberian serb uk bandotan dosis B 1 gr/kg.bb, B2 gr/kg.bb, B3 gr/kg,bb efektif dalam menurunkall jum1ah skizol1 pada hari kesembilan dan keempat belas setelah infeksi. Pemberian serbuk bandotan dosis B2 gr/kg.bb cenderung menurunkan jumlah makrogamet dan rnikrogamet pada hari keel11pat belas setelah infeksi. Pada pemberian serbuk bandotall dosis B2 gr/kg,bb dan B3 gr/kg.bb efektif dalam menurunkan jumlah ookista pada hari keenarn, sembilan dan keempat belas setelah infeksi.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengaruh Pemberian Serbuk Bandotan (Ageratum conyzoides L.) Melalui Pakan Terhadap Jumlah Skizon, Makrogamet, Mikrogamet Dan Ookista Eimeria tenella Pada Sekum Ayamen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record