Show simple item record

dc.contributor.authorMardiana, Siti
dc.date.accessioned2011-08-11T04:43:09Z
dc.date.available2011-08-11T04:43:09Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/49740
dc.description.abstractIndonesia merupakan Negara yang memiliki lahan gambut terluas peringkat keempat di dunia setelah Kanada, Uni Soviet dan Amerika Serikat (Purwowidodo 1991). Luasan dan karakter unik yang dimiliki oleh lahan gambut merangsang adanya suatu bentuk pemanfaatan terhadap potensi tinggi yang dimilikinya. Selain itu sejalan dengan meningkatnya kebutuhan manusia terhadap hasil hutan dan lahan telah banyak lahan hutan rawa gambut yang dikonversi menjadi areal pertanian atau penggunaan lain (Istomo 2002). Salah satu bentuk pemanfaatan gambut adalah peruntukkan perkebunan kelapa sawit. Kegiatan persiapan lahan untuk kebun kelapa sawit dilakukan dengan cara pembakaran yang mengakibatkan kerusakan salah satunya pada tanah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perubahan sifat-sifat tanah pada kegiatan konversi hutan alam rawa gambut menjadi perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan di hutan alam rawa gambut yang dikonversi menjadi kebun sawit PT Triomas FDI Propinsi Riau pada bulan Januari sampai Februari 2006. Alat-alat yang digunakan antara lain cangkul, parang, bor tanah, penggaris, ring tanah, timbangan, kantong plastik, kertas label, kalkulator, peralatan untuk analisis sifat tanah. Bahan-bahan penelitian antara lain contoh tanah utuh, contoh tanah komposit dan bahan-bahan kimia untuk analisis sifat tanah. Metode yang digunakan adalah metode survey yang bersifat eksplorative. Pengambilan sample tanah dilakukan secara purposive sampling pada empat lokasi yaitu lahan gambut yang tidak terbakar, lahan gambut baru terbakar, sawit baru tanam, dan sawit umur 5-6 bulan ditanam pada gambut terbakar. Sample tanah tersebut dianalisis di laboratorium. Berdasarkan hasil analisis di laboratorium, lokasi penelitian memiliki nilai rataan Bulk Density, porositas tanah, kadar air tersedia dan permeabilitas tanah berturut-turut sebesar 0,20 g/cm3; 85,74 %; 15,53 %; dan 38,75 cm/jam. Nilai Bulk Density terendah dijumpai pada gambut tidak terbakar 0,16 g/cm3 sedangkan tertinggi pada gambut yang ditanami sawit umur 5-6 bulan sebesar 0,27 g/cm3. Kecenderungan peningkatan tersebut disebabkan oleh abu sisa pembakaran yang mengisi ruang pori tanah sehingga tanah menjadi lebih padat. Porositas tanah tertinggi pada gambut tidak terbakar 88,40 % dan terendah pada gambut yang ditanami sawit umur 5-6 bulan. Hal itu dikarenakan oleh abu sisa pembakaran yang mengisi pori tanah sehingga ukuran pori tanah semakin mengecil, volume pori berkurang dan tanah menjadi padat. Lahan gambut tidak terbakar memiliki air tersedia paling tinggi sebesar 25,80 % dan terendah pada sawit baru tanam 8,98 %. Kecenderungan penurunan kadar air disebabkan oleh adanya proses pembakaran yang merusak koloid-koloid organic sehingga kemampuan mengikat air menurun dan sifat irreversible drying gambut. Permeabilitas tanah cenderung mengalami penurunan yang dikarenakan adanya peningkatan nilai bulk density dan penurunan porositas.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePerubahan Sifat-Sifat Tanah Pada Kegiatan Konversi Hutan Alam Rawa Gambut Menjadi Perkebunan Kelapa Sawiten


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record