Tingkat Pendapatan Masyarakat Dalam Pengelolaan Tumpangsari Empang Parit di Hutan Mangrove (Kasus di Desa Jayamukti, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang
Abstract
Sistem tambak tumpang tumpangsari merupakan pola pendekatan teknis cukup baik, yang dapt meningkatkan manfaat ekologi dan ekonomi. Dengan sistem ini diharapkan dapat menjaga kelestarian hutan mangrove dan dapt memberikan keuntungan bagi masyarakat. Namun kondisi sekrang ini, proporsi hutan mangrove dan pola tambak tumpangsari sudah tidak sesuai lagi dengan ketentuan. Terdpat sebagian penggrapa yang membuka hutannya lebih dari 20% untuk dijadikan tambak. Untuk menyikapi masalah tersebut, maka dilakukan penelitian yang mengkaji kegiatan usaha dalam pol atambak empang parit untuk mengetahui pendapatan dan kaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pendapatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat pendapatan masyarakat sekitar hutan mangrovedari berbagai pola pengelolaan tumpangsari empang parit dan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan dari sistem pengelolaan tumpangsari empang parit. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan hutan mangrove di Desa Jayamukti selama dua bulan dari bulan Februari sampai bulan April 2007. Pengambilan contoh purposive sampling dengan mengambil 45 responden yang merupakan penggarap tumpangsari di Perum Perhutani, pada masing-masing pola tambak (80 : 20 : 70 : 30, dan 60 : 40) diambil 15 responden. Analisis data dilakukan melalui analisis pendapatan untuk mengetahui tingkat pendapatan pada masing-masing pola tambak dan analisis regresi untuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap pendapatan
Collections
- UT - Forest Management [1865]