Daya Tahan Lapisan Finishing Eksterior Pelarut Air Akibat Pemaparan di Ruangan Terbuka
Abstract
Kayu yang ditempatkan di bawah pengaruh iklim tropis dengan intensitas penyinaran, curah hujan dan kelembaban yang tinggi, memerlukan perlindungan yang optimal. Salah satu upaya untuk menjaga daya tahan (kekuatan dan penampilan) kayu adalah dengan finishing. Penggunaan kayu yang baik di dalam maupun di luar ruangan tanpa di-finishing akan memberikan dampak terhadap penampilan dan kekuatan dari kayu itu sendiri. Kayu yang dipakai di luar ruangan atau pada cuaca terbuka tanpa di-finishing akan mengalami perubahan warna, selain itu permukaan kayu akan menjadi kasar akibat pengaruh dari sinar ultraviolet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya tahan lapisan finishing pada kayu yang dipaparkan di luar ruangan. Perlakuan yang dicobakan adalah pengaruh jenis kayu, perlakuan kadar air 18% dan diatas 30%, jenis penampang (radial, tangensial dan bastar), serta jenis bahan finishing (Water Based dan Aqua Politur. Jenis kayu yang digunakan dalam penelitian ini adalah pulai (Alstonia spp.) dan picung (Pangium edule Reinw.). Ukuran sampel yang digunakan sesuai dengan standar ASTM D 358-98. Masing-masing kombinasi perlakuan diberi tiga kali ulangan. Sampel yang sudah dilapisi bahan finishing dipaparkan di luar ruangan selama enam bulan dengan pengamatan satu kali seminggu yang mengacu pada ASTM. Cacat-cacat yang dievaluasi yaitu microbial disfigurement ASTM D 32274-95), cracking (ASTM D 661-93) dan checking (ASTM D 660-93).
Collections
- UT - Forest Products [2184]