Show simple item record

dc.contributor.authorPratangga, Dipta
dc.date.accessioned2011-07-27T02:31:45Z
dc.date.available2011-07-27T02:31:45Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/49105
dc.description.abstractSalah satu jenis HTI yang dikembagkan di Indonesia adalah HTI pulp, yaitu HTI yang menghasilkan kayu yang diperuntukkan untuk bahan baku pulp (BBS/Bahan Baku Serpih). Dari Aspek pemasaran, kayu pertukangan dan kayu pulp sangat berbeda. Terutama dilihat dari satuan penjualan yang digunakan, dimana penjualan kayu pertukangan menggunakan satuan kubikasi, sedangkan kayu pulp menggunakan satuan berat (ton). Jika kayu semakin lama disimpan maka secara otomatis beratnya beratnya akan berkurang dan secara langsung akan mengurangi nilai jual kayu pulp. Oleh karena itu untuk menekan kerugian penjualan kayu pulp, perlu diperhatikan manajemen penimbunan kayu mangium agar tingkat kehilangan bobot kayu dapat diminimumkan. Fakta di lapangan memperlihatkan bahwa selama proses produksi, kayu pulp mengalami penimbunan dalam jangka waktu tertentu setelah penebangan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara lama penyimpanan dengan kadar air dan faktor iklim (curah hujan, kelembaban udara dan suhu), serta mengetahui hubungan antara lama penyimpanan dengan faktor iklim (curah hujan, kelembaban udara dan suhu) serta umur kayu, sehingga dapat diperkirakan waktu penyimpanan secara optimalen
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePendugaan Lama Penyimpanan Kayu Pada Kegiatan Penimbunan Kayu Mangium (Accacia mangium Willd) (Studi Kasus di HPHTI PT. Inhutani II Pulau Laut Kalimantan Selatan)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record